TANGERANG – Kesehatan masyarakat menjadi salah satu program prioritas Pemerintah Desa Panongan, Kecamatan Panongan. Untuk mewujudkannya, 10 dari 12 pos pelayanan terpadu (Posyandu) telah dibangun.
Kepala Desa Panongan Suhendi mengatakan, pembangunan Posyandu tersebut sebagai sarana untuk memudahkan masyarakat mengakses pelayanan dasar kesehatan. ”Alhamdulillah, pembangunan-pembangunan kantor Posyandu hanya tinggal beberapa persen lagi. Dari 12 posyandu desa yang ada, kini tinggal dua lagi yang belum memiliki kantor,” katanya kepada Tim Saba Desa Radar Banten di ruang kerjanya, Senin (8/4).
Di Posyandu itu, masyarakat dapat menerima pelayanan dasar kesehatan satu pekan sekali. Masyarakat bisa melakukan penimbangan berat badan, imunisasi untuk anak, pembekalan gizi, dan layanan dasar kesehatan lainnya. ”Dalam palayanan kesehatan masyarakat ini, kami bekerja sama dengan Puskesmas Panongan dan beberapa rumah sakit di Kabupaten Tangerang,” beber Suhendi.
Pembangunan Posyandu, jelas Suhendi, merupakan salah satu prioritas pembangunan sarana infrastruktur fisik yang dilakukan Pemerintah Desa Panongan setiap tahun. Program kesehatan lain yang juga digiatkan adalah pemberantasan sarang nyamuk.
”Pemberantasan sarang nyamuk ini dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi kasus DBD (Demam Berdarah Dengue-red) di masyarakat. Karena beberapa bulan lalu, di Panongan sempat menjadi daerah yang terbanyak angka kasus DBD-nya. Pemberantasan sarang nyamuk dilakukan dengan program Jumantik (juru pemantau jentik-red), kerja bakti, dan fogging,” terang kepala desa berusia 50 tahun itu.
Pembangunan fisik yang difokuskan pada Posyandu, menurut Suhendi, lantaran pembangunan jalan di desanya telah rampung. Yakni, dengan paving block dan betonisasi, berikut saluran drainasenya. ”Alhamdulillah, pembangunan infrastruktur sudah selesai, tinggal peningkatan saja dengan aspal. Sekarang, warga nyaman menggunakan jalan karena saat menggunakan kendaraan, keluar atau masuk rumah tidak kotor. Sudah tidak ada jalan yang becek lagi,” tutur kepala desa penghobi sepak bola itu.
Tahun ini, Pemerintah Desa Panongan juga fokus mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sejahtera Bersama. Saat ini, unit usaha BUMDes itu baru isi ulang air minum dan air minum dalam kemasan (AMDK).
Manajer BUMDes Sejahtera Bersama Ali Sutrsino mengaku, setiap bulan, usaha yang sedang dijalankannya tersebut berkembang positif. ”Alhamdulillah, perkembangan usaha ini sangat positif. Semenjak berjalan pada November 2018, hingga saat ini meningkat. Dilihat dari laporan pemasukan di November sekitar Rp1.234.000, dan terakhir Februari, Rp3.426.000. Sedangkan untuk Maret sedang direkap,” tuturnya. (pem/rb/sub)