LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID – Bupati Iti Octavia Jayabaya membuka workshop Himpunan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Kabupaten Lebak.
Worksop yang diikuti 604 guru pendidikan anak usia dini (PAUD) digelar di Hall Latansha Mashiro, Rangkasbitung, Kamis, 4 Agustus 2022.
“Untuk mewujudkan Kabupaten Lebak yang berdaya sering maka salah satunya harus diawali dengan keberhasilan pendidikan anak usia dini,” kata Iti.
Perempuan yang pernah menjadi anggota DPR RI menyambut baik workshop yang diikuti ratusan guru PAUD, mengingat anak usia dini berada pada masa golden age. Anak dalam proses tumbuh kembang yang memacu kecerdasan.
“Saya berpesan kepada peserta agar mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya sehingga nantinya Bunda PAUD diharapkan ikut serta mengawal dunia pendidikan usia dini, baik dari pembelajaran, guru, maupun anak didik, dengan berpedoman pada konsep merdeka belajar untuk membentuk Kabupaten Lebak yang cerdas, berkarakter positif dan berbudi luhur,” katanya.
Pemkab Lebak, kata Iti, konsen terhadap kemajuan dunia pendidikan karena itu, Pemkab Lebak akan menganggarkan bantuan pendidikan atau beasiswa Strata I bagi guru PAUD pada APBD Tahun 2023.
“Hal tersebut merupakan bentuk komitmen Pemerintah Daerah dalam mendukung tenaga pendidik untuk memperbaiki kualitas anak-anak bangsa,” tandasnya.
Ketua Himpaudi Lebak Atin Anita Prihatin mengatakan, kegiatan workshop ini dilaksanakan sebagai upaya dalam meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan anak usia dini menuju PAUD berkualitas.
“PAUD merupakan pondasi awal di mana anak usia dini merupakan masa keemasan untuk mengembangkan seluruh macam aspek perkembangan sebelum anak melanjutkan ke jenjang SD, SMP, SMA bahkan perguruan tinggi,” katanya.
Dia mengatakan, karena hasil riset para ahli menyatakan bahwa 80 persen kecerdasan itu ada di usia PAUD yaitu 0-6 tahun.
“Kami guru PAUD adalah guru yang dituntut untuk serba bisa terlebih saat ini tugas guru PAUD semakin berat, karena guru PAUD dituntut untuk memberikan PAUD yang mencakup layanan gizi dan kesehatan, pendidikan dan pengasuhan, serta perlindungan untuk mengoptimalkan semua aspek perkembangan anak usia dini,” katanya. *
Reporter: Nurabidin