CILEGON – Peran penting sekolah dalam upaya penanggulangan bencana mulai pra bencana, pada saat terjadi bencana maupun pasca bencana tentunya sekolah perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah. Hal itu diungkapkan Wakil Walikota Cilegon Edi Ariadi saat acara pelatihan pencegahan penanggulangan bencana bagi guru tingkat SLTA, di Aula DPPKD Cilegon, Selasa (24/5/2016).
“Sekolah atau madrasah aman dari bencana adalah yang menerapkan standar sarana dan prasarana serta budaya yang mampu melindungi warga sekolah dan lingkungan di sekitarnya dari bahaya bencana,” kata Edi.
Edi Ariadi mengungkapkan, selain rumah, sebagian besar kehidupan anak – anak berlangsung di sekolah. Tidak hanya sebagai tempat proses belajar mengajar berlangsung, lanjut Edi, gedung sekolah juga sering berfungsi digunakan sebagai shelter bagi pengungsi bencana.
“Dampak bencana pada sekolah di antaranya, warga sekolah menjadi korban, merusak sarana prasarana sekolah dan mengganggu akses ke sekolah seperti jalanan terkena banjir,” ungkapnya.
Edi berharap, seluruh peserta pelatihan dapat mengetahui resiko bencana yang ada di Kota Cilegon dan cara menghadapinya. “Sehingga ketika kita telah menyadari bahaya dan kerentanan bencana yang ada, maka sekolah di Kota Cilegon dapat meningkatkan kapasitasnya dengan menerapkan sekolah yang aman dari bencana sebagaimana tertuang dalam peraturan Kepala BNPB Nomor 4 tahun 2012,” terangnya.
Diketahui, menurut catatan Indeks Resiko Bencana Indonesia (IRBI) tahun 2013, Kota Cilegon menduduki posisi ke-103 dari 508 jumlah Kabupaten/Kota yang ada di Indonesia, dengan skor 182. (Riko)