SERANG – Pemerintah Kota Serang meminta semua lapisan masyarakat untuk turut serta dalam mengantisipasi penyalahgunaan alun-alun pada kegiatan yang mengarah kemaksiatan. Ini dilakukan karena Pemkot Serang melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) sering melakukan operasi penyakit masyarakat (Pekat), akan lebih efektif bila dilakukan bersam seluruh lapisan masyarakat.
Walikota Serang, Tubagus Haerul Jaman mengaku, bila selama ini Alun-alun Serang sering menjadi lokasi kegiatan yang terlihat gejala kemaksiatan, hal tersebut menjadi penyalahgunaan alun-alun. Ia mengatakan sebenarnya Pemkot Serang sudah kerap melakukan penindakan melalui Satpol PP Kota Serang, namun ia mengapresiasi jika ada masyarakat yang juga ikut andil.
“Kami mengapresiasi bila ada masyarakat dan elemen masyarakat yang bergerak untuk mencegah kemaksiatan, karena kita semua tentunya membersihkan hal yang tidak baik, meresahkan, dan yang merusak generasi muda,” ungkap Jaman kepada wartawan, Jum’at (18/12/2015).
Sementara itu, Kepala Satpol PP Kota Serang Akhmad Mujimi mengatakan, pihaknya beberapa bulan terakhir sering melakukan penyitaan terhadap beberapa alat shisha dari pendagangnya yang sering mangkal di Alun-alun Serang. Ini dikarenakan keberadaan pedagang shisha tersebut kerap meresahkan masyarakat, karena menjadi lokasi perkumpulan anak muda yang menjurus maksiat.
“Memang meresahkan, kami sudah sita ada lima dan tidak akan kami kembalikan hingga awal tahun nanti. Kami lakukan penyitaan itu karena Alun-alun sekarang kondisinya banyak kegiatan yang menjurus maksiat, dan itu paling banyak kumpulnya di pedagang shisha ini. Apalagi, konsumennya rata-rata anak sekolah,” kata Mujimi.
Kendati demikian, Mujimi mengatakan, penindakan kegiatan yang menjurus kemaksiatan di Alun-alun Serang tidak akan maksimal, jika hanya dilakukan oleh Satpol PP Kota Serang. Oleh karena itu, ia meminta kepada seluruh pihak, baik masyarakat, organisasi kemasyarakat, dinas terkait, hingga ulama di Kota Serang untuk turut bekerja sama. (Fauzan Dardiri)