Lebih lanjut, kata Tranggono, pariwisata saat ini bukan hanya memasarkan bagaimana lokasinya saja, melainkan dapat dikolaborasikan dengan penampilan kesenian. Dengan seperti itu diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi.
“Kami mendukung Desa Sukarame ini, mudah-mudahan yang kami dorong paling tidak ada Desa yang bisa menjadi pilot project untuk pilot ke desa-Desa lainnya,” tandasnya.
Lebih jauh dijelaskan Tranggono, pemprov telah menginstruksikan Dinas Pariwisata, Dinas Koperasi dan UMKM serta dan Kabupaten/kota untuk membina para pelaku wisata untuk ramah kepada wisatawan.
“Provinsi Banten punya pantai, gunung, dan budaya. Tidak jauh beda dengan Yogyakarta. Di Yogya setiap tahun destinasi berkembang. Banten perlu kembali menggali kearifan lokal. Bisa dikampanyekan atau dipromosikan melalui media massa,” urainya.
Senada, Kepala Dinas Pariwisata Banten Al Hamidi mengungkapkan, Tahun 2022 adalah kebangkitan pariwisata, makanya pemprov fokus melakukan dentifikasi potensi wisata yang bisa segera digerakkan.
“Khusus untuk destinasi wisata alam Anyer dan wisata religi Kawasan Banten Lama, dijadikan percontohan destinasi ramah wisatawan. Kami optimis pariwisata bangkit, perekonomian meningkat,” tegasnya.
Berdasarkan data Dinas Pariwisata Banten, destinasi wisata unggulan saat ini dalam kondisi yang kondusif dan aman untuk dinikmati pasca pandemi Covid-19, sehingga bisa untuk memacu pertumbuhan ekonomi dengan mendorong ekowisata
“Berdasarkan data Bank Indonesia Perwakilan Banten, sebanyak 53 persen pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten didorong oleh konsumsi. Sehingga konsumsi perlu didorong untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Strateginy tentu harus endorong agar orang yang datang ke Provinsi Banten membelanjakan uangnya di Banten,” pungkasnya.
Sebelumnya, Pj Gubernur Banten Al Muktabar menegaskan, dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif sangat membutuhkan kerjasama dengan seluruh stakeholder. Langkah ini diharapkan dapat percepat pertumbuhan ekonomi di Provinsi Banten.
“Yang kita persiapkan salah satunya adalah pariwisata, ketika pandemi semakin menurun. Maka kita akan menggerakkan sektor-sektor itu, tentu kolaborasi sebuah keharusan,” tegasnya
Al Muktabar melanjutkan, dengan perkembangan platform digital saat ini, tentunya dapat dijadikan sebuah langkah untuk meningkatkan laju pertumbuhan perekonomian. Terlebih saat ini telah banyak sektor yang memanfaatkan perkembangan digitalisasi tersebut.
“Untuk mempromosikan sektor pariwisata, kita pun harus berbasis teknologi, sehingga memberikan nilai tambah untuk menarik wisatawan berkunjung ke Banten. Tinggal bagaimana kita mengembangkan semua destinasi wisata yang ada memberikan nilai ekonomi kepada masyarakat,” pungkasnya. (den/air)