SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Provinsi Banten merupakan salah satu provinsi yang rawan bencana. Untuk itu, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Banten berkewajiban agar penanggulangan bencana juga tidak mengabaikan gender.
Hal itu mencuat dalam kegiatan peningkatan kapasitas dan penyusunan rencana kerja sub klaster perlindungan perempuan dan anak dari kekerasan berbasis gender dalam penanggulangan bencana di Banten yang berlangsung di Horison Ultima Ratu Serang, Selasa, 26 Juli 2022.
Kepala DP3AKKB Provinsi Banten Sitti Ma’ani Nina mengatakan, penanggulangan bencana jangan sampai mengabaikan gender. “Misalnya pemisahan kamar mandi,” ujar Nina.
Selain kamar mandi, Nina mengatakan, pemisahan tempat tidur bagi yang bukan anggota keluarga sangat penting karena dikhawatirkan dapat menimbulkan pelecehan seksual.
Untuk itu, di setiap tempat pengungsian, pihaknya kerap mengingatkan agar para keluarga saling menjaga anggota keluarganya masing-masing.
Selain sarana prasarana yang harus berbasis gender, bantuan yang digulirkan juga harus memperhatikan kebutuhan perempuan dan anak. Ia mencontohkan ukuran baju dan pakaian dalam setiap perempuan berbeda, sehingga tidak bisa disamarkan. Selain itu, bantuan seragam sekolah juga harus memperhatikan ukuran badan anak-anak yang terdampak bencana.
Untuk itu, melalui kegiatan ini, Nina berharap penanggulangan bencana dapat memperhatikan aspek perlindungan terhadap perempuan dan anak.
Reporter: Rostinah
Editor: Agung SP