SERANG – Lima desa di Kecamatan Padarincang menjadi langganan banjir setiap musim hujan. Kelima desa dilintasi aliran Sungai Cikalumpang yang sering meluap karena mengalami pendangkalan.
Pantauan Radar Banten di Kampung Bayur, Desa Kalumpang, Jumat (6/12) siang, cuaca sedikit mendung. Tak lama hujan gerimis turun. Permukiman sepi dari aktivitas warga. Lingkungan warga dilintasi sungai yang airnya sedang surut. Sungai disebut-sebut warga sebagai penyebab banjir karena airnya sering meluap setiap musim hujan.
Ketua RT 12, Kampung Bayur, Desa Kalumpang, Sobari mengeluhkan wilayahnya yang sering terendam banjir setiap musim hujan. Katanya, rendaman air bisa mencapai setinggi lutut kaki orang dewasa. Ia pun menyebutkan, genangan air berasal dari luapan air Sungai Cikalumpang yang melintasi wilayahnya. “Kalau hujan lebat, air sungai pasti meluap karena sudah dangkal. Kampung sini sudah langganan banjir,” keluh Sobari kepada Radar Banten di kediamannya.
Diungkapkan Sobari, bukan hanya kampungnya yang menjadi langganan banjir di Kecamatan Padarincang. Katanya, masih ada empat desa lagi yang permukimannya sering terendam banjir akibat luapan Sungai Cikalumpang. Keempat desa itu, disebutkan Sobari, yakni Desa Batukuwung, Desa Citasuk, Desa Cipayung, dan Desa Barugbug. “Lima desa ini termasuk Desa Kalumpang sudah terbiasa ngadepin banjir. Kalau hujan lebat, kami pasti langsung amanin barang-barang berharga,” ujarnya.
Menurut Sobari, penyebab banjir bukan hanya akibat pendangkalan sungai, melainkan juga dipicu perilaku warga yang membuang sampah sembarangan. “Susah sih ya, sudah sungainya dangkal, warga juga masih buang sampah ke sungai,” kesalnya.
Sobari berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang bisa melakukan upaya untuk menormalisasi Sungai Cikalumpang guna mengantisipasi banjir di wilayahnya. Selain itu, ia juga meminta Pemerintah Kecamatan Padarincang melakukan sosialisasi dan pembinaan agar warga tidak membuang sampah sembarangan.
“Sekarang sudah mau masuk musim penghujan, semoga banjirnya enggak parah,” harapnya.
Senada disampaikan Camat Padarincang Gunawan. Ia membenarkan, ada lima desa di wilayahnya yang menjadi langganan banjir. Desa Batukuwung dan Citasuk menjadi terparah terkena banjir. “Debit airnya bisa sampai setinggi dada orang dewasa,” ujarnya.
Gunawan mengaku, sudah mengajukan permohonan untuk kegiatan normalisasi Sungai Cikalumpang. Namun, prosesnya masih tahap pengajuan. Untuk mengantisipasi terjadinya korban, Gunawan mengaku, sudah memberikan peringatan kepada warga agar secepatnya mengungsi ketika hujan lebat. “Kami sediakan satu perahu karet dan mengintensifkan koordinasi dengan babinsa dan bhabinkamtibmas,” terangnya.
Terkait itu, Kepala Pelaksana Harian (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang Nana Sukmana Kusumah memastikan, pihaknya selalu siap siaga menghadapi musibah banjir. “Kami memiliki tim reaksi cepat yang siaga 24 jam,” tegasnya. (mg06/zai/ira)