SERANG-Banyaknya nomor pertandingan yang dikurangi pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Banten 2018 membuat pengurus cabang olahraga (pengcabor) Kota Serang angkat bicara. Selaku juara umum Porprov IV, pihaknya mengeluhkan aturan yang dibuat tuan rumah Kabupaten Tangerang.
Keluhkan datang dari salah satu pengurus Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI) Kota Serang, Tubagus Kumaru Nurzaman. Ia menilai pengurangan nomor pertandingan yang dilakukan tuan rumah dari 30 nomor yang dipertandingkan di Porprov IV menjadi 10 nomor di Porprov V menunjukkan indikasi menjegal Kota Serang untuk mempertahankan gelar juara umum.
“Di Kabupaten Tangerang nanti hanya 10 nomor dan itu berarti hanya 10 medali emas yang diperebutkan. Ini membuat kami kecewa. Alasan tuan rumah mengikuti acuan Pekan Olahraga Nasional (PON). Tapi kita kan butuh pembinaan,” keluh pria yang akrab disapa Entus itu, Minggu (25/3).
Entus yang juga pelatih drum band Banten itu menyatakan, bila memang sesuai dengan ketentuan PON seharusnya ada obrolan persiapan kepada Pengurus Provinsi (Pengprov) PDBI Banten. “Tapi, Pengprov PDBI saja tidak dikabari. Ini membuat pengcab yang dibawah naungannya jadi kebingungan” ibuhnya.
Secara terpisah, Ketua Harian Pengcab Persatuan Angkat Besi dan Berat Seluruh Indonesia (PABBSI) Kota Serang Aghan Sugandi, menilai tuan rumah tidak bisa seenaknya saja seperti itu. “Memang aturan kembali ke pihak tuan rumah. Mereka yang memutuskan. Namun harus melalui koordinasi,” kata mantan atlet angkat besar Banten ini.
Ia pun menyatakan keberatan bila nomor pertandingan angkat besi, berat dan binaraga dari 90 dipangkas jadi 30. Bahkan, PABBSI Kota Serang dengan beberapa pengcab lainnya sudah melayangkan surat keberatan kepada tuan rumah agar nomor pertandingan dikembalikan seperti saat Porprov IV Banten 2014. “Kami harap surat kami bisa diakomodir. Ini kan keinginan dari bawah. Porprov itu diselenggarakan untuk seluruh atlet kabupaten kota di Banten. Bukan milik Kabupaten Tangerang saja,” tegasnya.
Ketua Umum KONI Kota Serang Deni Arisandi menyatakan, akan menghadapi tantangan berat di Porprov V Banten 2018. Dirinya pun harus memutar otak karena anggaran yang didapat dari pemerintah daerah tidak banyak, yakni hanya Rp10 Miliar.
“Tapi dengan adanya pengurangan nomor dan dana yang tidak banyak, kami masih tetap optimistis mempertahankan mahkota juara porprov. Kami akan perang habis-habisan di Kabupaten Tangerang nanti. Soalnya ada satu yang tidak dimiliki kabupaten kota lain, yakni semangat juang yang tinggi,” ujarnya. (dre/ibm/ags/RBG)