SERANG – Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, perbandingan penyerapan tenaga kerja antara lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) dengan lulusan sekolah menengah atas (SMA), ternyata masih lebih baik lulusan SMA.
Kepala Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik Provinsi Banten Mukhamad Mukhanif mengatakan, perbandingan penyerapan tenaga kerja antara kelulusan SMK dan SMA sebesar 11%.
“Padahal banyak iklan-iklan di televisi yang menggalakkan untuk ayo masuk SMK agar cepat kerja,” kata Hanif di ruang kerjanya, Selasa (15/11). Ia menduga, program menggalakkan masuk SMK hanya dari porsi sekolahnya, untuk sisi penyedia lapangan kerja belum siap.
“Dalam artian makin membludaknya lulusan SMK berbanding terbalik dengan daya tampung lapangan kerja untuk lulusan SMK,” ujarnya. Ia berharap agar penyedia lapangan kerja menampung semua lulusan SMK dan SMA.
Pada bagian lain, Hanif mengatakan, pengangguran setiap bulan Agustus selalu meningkat karena momen tahun ajaran baru.
“Kami telah melakukan survei bahwa di bulan Februari – Agustus, data pengangguran selalu naik. Pada periode tersebut ada tahun ajaran baru, antara bulan Mei, Juni dan Juli. Pada Agustus – November ada wisuda sehingga angka pencari kerja mengalami kenaikan,” ungkapnya.
Persentase pengangguran sampai dengan bulan Agustus tahun ini sebesar 8,92 % atau setara dengan 498ribu jiwa. SD ke bawah 24,48%, SMP 24,07%, SMA 25,34%, SMK 19,34 %, diploma 1,64%, dan perguruan tinggi 5,16%.
“Dari data yang kami peroleh terdapat pergeseran komposisi angkatan kerja menurut pendidikan. Persentase pencari kerja yang berpendidikan tinggi (diploma dan sarjana) turun dari 7,86 persen menjadi
6,77 persen,” ujarnya. (Wirda)