PANDEGLANG – Nasib nahas dialami tiga warga Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, saat berlibur di lokasi wisata bendungan Cikoncang, Desa Curugciung, Kecamatan Cikeusik. Kapal yang dinaiki 28 orang itu terbalik setelah menabrak tunggul yang ada di tengah danau.
Informasi yang dihimpun, ketiga korban meninggal adalah Fatma Bin Wawwi (12), Nufa Bin Wawwi (9), dan Ruhi Binti Enok (20). Ketiganya warga Kampung Babakanbandung, Desa Cikiruhwetan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang.
Kejadian tragis itu terjadi sekira pukul 12.12 WIB ketika perahu memasuki wilayah Ketapang. Namun, di tengah perjalanan kapal menabrak tunggul karena jarak pandang terbatas akibat hujan lebat. Kapal langsung terbalik dan para penumpang terjun ke danau yang cukup dalam.
Warga yang melihat kejadian itu kemudian mendekati lokasi kejadian dengan menggunakan kapal lain dan mulai melakukan pertolongan. Namun nahas bagi ketiga warga Cikeusik tersebut, karena mereka diselamatkan dalam kondisi tidak bernyawa.
Asmin (24) saksi mata mengatakan, pada saat kapal menabrak tunggul kondisi sedang turun hujan dengan intensitas tinggi. Korban yang tenggelam kemudian diselamatkan oleh pihak pengurus, masyarakat, dan tim penyelamat. “Yang dievakuasi dari perahu terbalik itu lebih dari 20 orang, kebanyakan anak-anak didominasi warga Cikiruhwetan,” katanya.
Sementara Ketua Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Pandeglang Ade Mulyana mengatakan, pihaknya langsung menuju lokasi kejadian setelah mendapatkan informasi kecelakaan. Proses penyelamatan, kata dia, melibatkan Polsek Wanasalam, Koramil Wanasalam, Tagana, anggota Kampung Siaga Bencana, Balawista, Badan Search and Rescue (Basarnas), dan masyarakat. “Kita melakukan pertolongan pertama. Kondisi saat itu sedang hujan lebat sehingga pandangan terbatas,” katanya.
Ade mengatakan, korban jiwa dalam insiden itu langsung dibawa ke rumah duka masing-masing untuk dimakamkam. Hingga tadi malam, kata dia, tim terus berkoordinsi guna mengantisipasi kejadian serupa terulang. “Semua korban langsung dibawa ke rumah masing-masing. Kita sampaikan juga kepada masyarakat agar berhati-hati,” katanya.
Kepala Seksi (Kasi) Damkar, Kedaruratan, dan Logistik Badan Penanggulangam Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang Emil Salim mengatakan, dua regu anggotanya terjun ke lokasi dengan menggunakan satu unit perahu karet. “Langsung ke lokasi, kita melakukan pencarian korban yang tenggelam. Kita gunakan satu perahu karet yang ada di kantor,” katanya.(dib/alt)