CILEGON – Peredaran narkoba di Kota Cilegon dinilai masih marak. Hal itu dilihat dari beberapa pengungkapan kasus narkoba oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Cilegon.
Kepala BNN Kota Cilegon AKPB Asep Muksin Jaelani menjelaskan, saat ini pengedar narkoba telah menyasar semua kalangan dan usia. Untuk antisipasi, pihaknya gencar melakukan sosialisasi bahaya narkoba kepada masyarakat, seperti di PT Pratama Galuh Perkasa (PGP).
Kata Asep, sosialisasi narkoba penting guna menekan tingginya peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Dengan sosialisasi, masyarakat dapat mengetahui bahaya yang ditimbulkan akibat mengonsumsi barang haram tersebut.
“Bahaya narkoba lebih parah dari korupsi. Kerugian materi, kerugian kesehatan,” ujar Asep saat menyampaikan materi, Selasa (30/7).
Bagi anak-anak, narkoba bisa menyebabkan kebodohan permanen. Karena itu, upaya pencegaham perlu terus dilakukan oleh seluruh elemen, baik masyarakat umum maupun dunia usaha.
Direktur Utama PT PGP Fajar Nurochman menjelaskan, sosialisasi bahaya narkoba dan tes urine bagi seluruh staf perusahaannya merupakan bentuk komitmen melawan keras narkoba.
“Apa yang dilakukan oleh PT PGP adalah bentuk dari kepedulian kita dan bekerja sama perangi narkoba di Indonesia, khususnya Banten sebagai daerah pelopor di bidang jasa transportasi,” ujarnya. (Bayu Mulyana)