SERANG – Universitas Serang Raya (Unsera) mendapat penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai penyelenggara festival film dokumenter dengan peserta terbanyak, yaitu 60 peserta dari seluruh Indonesia. Festival yang diikuti oleh tingkat pelajar dan mahasiswa tersebut mendapat apresiasi positif dari berbagai kalangan perfilman Indonesia.
Hal itu terungkap saat acara malam puncak pengumuman pemenang festival film dokumenter Rachmatoellah Siddik Award di gedung Aula Unsera lantai 6, Kota Serang, Jumat (23/12) malam.
Asisten Deputi Kreativitas Pemuda Kemenpora RI Emi Budi Sriharyani mengapresiasi para peserta yang mengikuti festival film dokumenter tersebut. Menurutnya, kegiatan tersebut sangat kreatif dan positif agar para pemuda bisa berkontribusi dalam membangun bangsa yang lebih baik.
“Film dokumenter Rachmatoellah Siddik Award merupakan pemberian apresiasi kepada para pelaku film dan insan perfilman se-Nusantara. Sehingga para pelaku film mendapatkan wadah untuk menyalurkan inspirasinya,” ujarnya dalam sambutan acara.
Rektor Unsera Hamdan mengaku gembira atas terselenggaranya acara festival film dokumenter tersebut. Pasalnya, festival film dokumenter itu baru pertama kali digelar oleh Unsera dan langsung mendapat apresiasi yang luar biasa dari MURI karena peserta festival film dokumenter terbanyak.
“Kami ucapakan terima kasih banyak pada ketua YPI, dewan juri dan semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini. Semoga kegiatan ini memberikan kontribusi terhadap kemajuan pendidikan, sehingga pendidikan menjadi lebih baik. Dan dapat mencapai kemakmuran Indonesia yang lebih baik,” ungkapnya.
Ketua pelaksana festival film dokumenter Media Sucahya mengatakan, tujuan kegiatan tersebut merupakan untuk memberikan ruang kreativitas anak-anak muda dalam industri film dan memberikan karpet merah kepada para sineas muda. “Industri film merupakan kajian sosial dan ilmu politik dalam ilmu komunikasi dan sebagai implementasi mata ajar di Unsera. Kemudian sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan dan kecintaan civitas akademika Unsera,” ujarnya.
Berikut para pemenang pada festival film dokumenter Rachamtoellah Siddik Award di antaranya:
– Kategori cerita dokumenter terbaik diraih oleh SMKN 2 Pandeglang dengan tema cerita ‘perjuangan suci’.
– Kategori film dokumenter terbaik diraih oleh SMK Informatika Kotser dengan tema ‘long life education’.
– Nominasi penyutradaraan terbaik diraih oleh Wiyata Bakti dari SMA ClC Purbalingga.
– Nominsi editing terbaik diraih Gema Gong dari Meart Production.
– Sinematografi terbaik diraih oleh Oke Picture dengan tema ‘perempuan pengayuh pendidikan’.
– Kategori tata suara terbaik diraih oleh Institut Seni Indonesia Yogyakarta dengan tema ‘J(M) ujur’.
– Tata musik terbaik diraih oleh Surya Univercity Tangerang dengan tema ‘mengabdi tak mengenal negeri’.
Sementara itu, juara satu festival film dokumenter tingkat pelajar diraih SMK Muhammadiyah, juara dua SMK Muhammadiyah Cilegon dan juara tiga SMAN 1 Karang Rejo Purbalingga.
Dan untuk kategori mahasiswa atau umum, juara satu diraih oleh Gema Gong dari produksi Meart Production Kota Serang, juara dua diraih oleh Guru Jawara dari produksi Take Movie Stikom dan juara tiga diraih oleh memoar perintis Molyono Guru Gambar dari produksi keluarga bersama UGM. (AdeF)