SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Jumlah petani di Kabupaten Serang yang mengikuti Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) masih sedikit, para petani masih ragu manfaat asuransi untuk usaha tani.
Berdasarkan data Dinas Pertanian Kabupaten Serang, dari total 47.000 hektare lahan sawah di Kabupaten Serang, yang daftar AUTP masih di bawah 2.000 hektare.
Untuk tahun 2022, dari total 2.000 an gabungan kelompok tani (Gapoktan) yang jumlah anggota per kelompoknya terdiri dari 30 petani, tercatat hanya ada 1.307 petani yang ikut AUTP.
Kepala Bidang (Kabid) Penanggulangan Bencana Pertanian dan Pembinaan Usaha Pertanian pada Dinas Pertanian Kabupaten Serang Mahmud mengatakan, jumlah petani yang ikut AUTP sebetulnya sudah banyak, namun masih jauh lebih banyak yang tidak ikut.
“Para petani masih pada ragu ikut AUTP, padahal ini program langsung dari Kementerian Pertanian dan manfaatnya sangat besar,” kata Mahmud kepada Radar Banten, Rabu 8 Februari 2023.
Dijelaskan Mahmud, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada petani di 29 Kecamatan, namun mindset para petani masih belum terbuka soal asuransi.
“Para petani mikirnya, kalau enggak kena musibah ngapain daftar,” jelasnya.
Padahal, untuk mendaftar AUTP cukup mudah, tinggal menghubungi penyuluh pertanian di masing-masing wilayah, kemudian membayar biaya Rp36 ribu untuk setiap masa tanam.
“Harga Rp36 ribu itu mulai masa tanam sampai panen, nanti daftar lagi untuk melanjutkan keanggotaan AUTP dengan biaya yang sama,” katanya.
Mahmud menilai, manfaat asuransi bagi petani sangat besar, terutama ketika terjadi gagal panen atau puso ketika terjadi bencana banjir atau hama.
“Jadi kalau terjadi puso, mereka bisa meminta penggantian benih padi,” ujarnya.
Salah satu petani di Kecamatan Tirtayasa Saruri mengaku tidak mengikuti asuransi karena banyak petani lainnya tidak ikut asuransi.
“Banyak yang enggak ikut kok, jadi saya juga enggak,” katanya.
Kendati demikian, Sururi mengaku sudah mengetahui manfaat dari asuransi. Namun karena banyak kebutuhan untuk modal tanam, pupuk dan lainnya, ia lebih memilih menghemat pengeluaran.
“Soalnya kalau masa panen kan banyak biaya, buat bayar jasa angkut padi aja per kwintal itu 35 ribu,” pungkasnya. *
Editor: Aditya