CIBEBER – Kekhawatiran sejumlah pihak bakal terjadi kecelakaan tambang di lokasi penambangan tanpa izin (peti) di kawasan SDN 1 Cikotok, Desa Cikotok, Kecamatan Cibeber, menjadi kenyataan. Seorang penambang liar yang belum jelas diketahui namanya diduga tewas saat menggali batu emas di dalam lubang tambang, Jumat (24/7/2015).
Berdasarkan informasi, penambang liar itu tewas diduga akibat menghirup gas beracun. Namun anehnya tidak ada satu pun baik warga sekitar, penambang, dan aparat penegak hukum yang tahu nama korban tewas sehingga terkesan kejadian ditutupi agar tidak diketahui publik. Saat ini, lokasi peti yang kerap diprotes warga karena mengganggu aktivitas sekolah itu ditutup oleh Polsek Cibeber.
Seorang warga Desa Cikotok yang mewanti agar namanya tidak disebutkan mengungkapkan bahwa sering penambang tewas di dalam lobang. “Saat saya tanya, siapa namanya penambang liar itu bungkam. Begitu pun dengan penambang lainnya tidak ada satu pun yang berani buka mulut,” katanya saat dihubungi Radar Banten, Senin (27/7/2015).
Ia membeber, lubang tempat tewasnya penambang liar itu diketahui milik Heri, warga Kecamatan Cibeber. Kejadiannya, sangat tertutup karena begitu kejadian korban langsung dibawa dari lubang oleh teman-temannya. “Kejadianya malam hari sehingga tidak banyak orang yang tahu. Tetapi, kini lubang tambangnya sudah ditutup sama polisi,” paparnya.
Saat dihubungi, Kapolsek Cibeber Ajun Komisaris Polisi (AKP) Endang Sugiharto membenarkan adanya kecelakaan tambang. Namun, ia tidak menyebutkan nama korban yang tewas di dalam lubang tambang. “Ya, benar ada kecelakaan tambang yang menyebabkan satu orang meninggal. Kami sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kejadiannya,” kata Kapolsek Endang.
Kata dia, sebenarnya sepekan sebelum puasa, pihaknya sudah menutup lokasi peti di SDN 1 Cikotok. Namun, ternyata ada beberapa penambang liar yang nekat membuka kembali lubang tambang. “Kita sudah tutup, tetapi tetap saja ada yang nekat menambang ya akhirnya ada yang celaka,” paparnya seraya mengaku sudah menutup total aktivitas peti di lokasi peti SDN 1 Cikotok. (RB/duy/sr/ags)