SERANG – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP tidak mengumumkan bakal calon wakil gubernur yang akan mendampingi petahana Rano Karno. Sedianya, pasangan yang akan diusung PDIP dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2017 diumumkan, tadi malam. PDIP hanya mengumumkan Rano Karno sebagai bakal calon gubernur.
Ketua DPP PDIP Ribka Tjiptaning membenarkan, calon wakil Rano gagal diumumkan oleh DPP. Ribka mengakui, ada perubahan di detik-detik akhir jelang konferensi pers yang disampaikan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto. “Ada perubahan, tapi saya juga tidak tahu alasannya,” kata Ribka, tadi malam.
Menurutnya, harusnya tidak ada yang terlewat saat pengumuman calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang akan diusung PDIP di pilkada serentak 2017. “Banten belum final, pengumuman wakil Rano bisa besok atau lusa. Deadline sekarang sebelum penutupan pendaftaran (Jumat, 23/9),” ungkapnya.
Ribka enggan menanggapi terkait nama H Embay Mulya Syarief, tokoh masyarakat Provinsi Banten yang disebut-sebut sudah ditetapkan sebagai wakil Rano sehari sebelumnya. “Kata siapa? Buktinya malam ini enggak diumumkan,” tegasnya.
Informasi yang dihimpun, Senin (20/9), DPP PDIP sudah merekomendasikan Tb Haerul Jaman untuk mendampingi Rano. Namun, Radar Banten tidak dapat konfirmasi dari DPP PDIP terkait kebenaran rekomendasi itu. Sejumlah petinggi PDIP, hanya mengakui bahwa nama Haerul Jaman menguat.
Seiring informasi itu, nama Embay Mulya Syarief juga mengemuka. Bahkan, kemarin siang, Embay sudah di Jakarta untuk bersiap menghadiri konferensi pers DPP PDIP. Embay mengaku pekan lalu sudah bertemu dengan pengurus DPP PDIP bersama dengan Rano.
Embay diajukan PPP untuk masuk dalam bursa bakal calon wakil gubernur yang akan mendampingi Rano. “Banyak kalangan yang meminta saya turun gunung, saya turun tangan. Padahal bagi saya, pilihan ini adalah musibah. Tapi kita tunggu keputusan DPP PDIP,” ujarnya.
Sementara tadi malam, Embay enggan berkomentar banyak. “Silakan tanya ke Bu Muflikhah (Wakil Bendahara DPW PPP Banten-red),” ujarnya. Ia pun mengaku tidak mendapat instruksi apa pun pascabatal diumumkan menjadi wakil Rano, tadi malam. “Belum ada pesan apa-apa,” ujarnya. Sementara tadi malam, ketika hendak dihubungi, telepon genggam Muflikhah dalam keadaan tidak aktif.
Tadi malam, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto hanya mengumumkan tujuh calon kepala daerah. Pengumuman digelar di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat. Sebanyak 94 calon kepala daerah lain diumumkan via website resmi PDIP.
Dalam pengumuman tadi malam, PDIP mengumumkan enam calon gubernur dan satu calon bupati. Yakni untuk Pilgub Papua Barat mengusung Dominggus Mandacan-Muhammad Lakotani, Pilgub Aceh Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah, Pilgub Gorontalo Hana Hasanah Fadel Muhammad-Tonny S Junus, Sulawesi Barat Muhammad Ali Baal Masdar-Eny Anggraeni Anwar, DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, calon Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo, dan calon Gubernur Banten Rano Karno.
Sekretaris Badan Pemenangan (BP) Pemilu DPP PDIP Dharmono K Lawi mengaku terkejut dengan pernyataan Sekjen DPP PDIP yang tidak mengumumkan nama wakil Rano Karno dalam keterangan resminya di kantor DPP. Selain Banten, DPP PDIP juga tidak mengumumkan calon wakil gubernur Jogjakarta. “Harusnya diumumkan tadi (semalam-red), tapi ternyata dilewat,” kata Dharmono melalui sambungan telepon.
Alasan terkait tidak diumumkannya wakil Rano juga tidak disampaikan oleh DPP. “Sepertinya masih belum final, masih long set. Soalnya hingga saat ini belum ada arahan lanjutan,” tegas Dharmono.
Sebelumnya, Rano mengaku dirinya sama sekali tidak tahu siapa calon pendampingnya. “Malam ini kan baru akan diumumkan, saya tidak tahu. Soal nama yang ramai diberitakan di media hari ini. Itu sah-sah aja. Tapi calon wakil yang resmi, itu yang diumumkan DPP,” kata Rano usai menghadiri kegiatan di Balaikota Tangerang, Selasa (20/9) pagi, dikutip dari rilis Humas Pemprov Banten. (Deni S-Supriyono/Radar Banten)
