SERANG – Saat ini hingga menjelang pencoblosan, para bakal calon walikota dan wakil walikota Serang sedang psy-war atau perang psikologis. Psy-war itu dilakukan agar lawan melemah.
Pengamat politik Untirta Leo Agustino mengatakan, adanya isu mengenai ‘membeli partai’ sehingga hanya ada calon tunggal merupakan hal yang sah saja dalam politik. “Itu salah satu psy-war dengan melempar isu calon tunggal,” ujar Leo, Minggu (20/8).
Ia mengatakan, dalam politik, para petarung akan melakukan perang psikologis agar lawannya melemah. Namun, dalam Pilkada Kota Serang sangat kecil kemungkinan adanya calon tunggal. Diprediksi akan ada dua pasangan calon yang berasal dari dua gabungan partai politik. “Saya dengar beberapa partai tengah melakukan dan menjalin lobi-lobi politik untuk mengusung calon yang mereka jagokan,” ungkapnya.
Namun, tambah Leo, kekuatan partai belum tentu memengaruhi suara pemilih. Mengumpulkan partai boleh saja, tapi keputusan justru ada di rakyat.
Ketua KPU Kota Serang Heri Wahidin mengatakan, berdasarkan Pasal 102 dan 103 PKPU Nomor 3 Tahun 2017 yang mengatur calon tunggal, calon tunggal diperbolehkan. “Karena suatu keadaan tertentu,” ujarnya. Meskipun hanya ada satu pasangan calon, pemilihan tetap dilakukan. Dalam UU Nomor 10 Tahun 2016 Pasal 54 huruf c ayat (2), disebutkan bahwa pemilihan dengan satu pasangan calon akan menggunakan surat suara dengan dua kolom, yakni kolom pertama yang memuat foto pasangan calon, sedangkan kolom kedua tidak memuat alias kosong.
Pada bagian lain, DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Serang mengaku akan lebih dinamis dalam menyikapi isu pemborongan partai yang dilakukan oleh salah satu bakal calon.
Ketua DPD PAN Kota Serang Erwin Muchlisin mengatakan, untuk mengantisipasi gerakan borong partai, pihaknya sudah membangun koalisi bersama dengan PKS dan Demokrat. Jumlah partainya sampai saat ini terus bertambah. “Terkait koalisi memang betul, kami sudah berdiskusi, insya Allah, akan bersepakat berkoalisi, PAN PKS dan Demokrat,” ujarnya kepada Radar Banten usai menggelar pemaparan visi dan misi bakal calon walikota dan wakil walikota Serang DPD PAN Kota Serang di kantor DPW PAN Banten, Taktakan, Kota Serang, Sabtu (19/8).
Kata dia, PAN ingin memberikan warna yang berbeda dalam perhelatan Pilkada Kota Serang. Jika melihat dari penyampaian visi dan misi bakal calon, hampir semua menginginkan perubahan dalam pembangunan Kota Serang. “Hampir sama, visi dan misinya menginginkan perubahan pembangunan,” terangnya.
Disinggung mengenai siapa yang akan disusung PAN, Erwin berdalih saat ini pihaknya masih sesuai dengan mekanisme partai melalui tim pilkada dan masih dalam pemaparan visi dan misi. Tahapan selanjutnya ditentukan setelah hasil Rakernas PAN 21-23 Agustus di Bandung, Jawa Barat. “Keputusan diambil berdasarkan tim pilkada,” katanya.
Ketua Tim Penjaringan Bakal Calon Walikota dan Wakil Walikota Serang DPD PAN Kota Serang Teguh Prinaryanto mengatakan, pada proses penjaringan dari 17 bakal calon yang mengembalikan formulir, ada sepuluh bakal calon di antaranya yang bersedia mengikuti tahapan. Mereka ialah Ahmad Rosyadi, Edi Sumatirta, Muqoddas Syuhada, Syafruddin, Subadri Usuludin, Lalu A Rais, Agus Irawan, Lukman Hakim, Yhannu Setyawan, dan Nuraeni. Sementara, Agus Setiawan, Najib Hamas, Purbo Asmoro, Wahyu Papat, Iif Fariudin, Ayip Najib, dan Wahyudin Djahidi tidak hadir. “Secara etika, ada catatan khusus dari kami bagi yang tidak ikut tahapan ini. Namun, nanti tindak lanjut dan hasilnya kami akan tetapkan dalam rapat tim pilkada,” katanya.
Teguh menilai, semua pemaparan visi dan misi yang disampaikan masing-masing selama 15 menit sudah memenuhi ekspektasi perubahan sebagaimana halnya yang diharapkan PAN. Namun, hasilnya nanti siapa yang akan diusung keputusannya setelah rakernas.
Sementara itu, bakal calon walikota, Subadri Usuludin mengatakan, berdasarkan pengalaman kerja di DPRD masih memiliki banyak pekerjaan rumah, di antaranya kebersamaan bersama membangun Kota Serang karena tanpa kerja sama tidak akan tercapai. Selama ini, belum tercipta kebersamaan antara stakeholders, pemkot, pemkab, dan pemprov hingga pusat belum cepat dan membedakan proses pertumbuhan dengan kabupaten kota lain. “Dimulai dari unsur pemerintahan yang berdaya dan bersama-sama,” katanya.
“Langkahnya tentu reformasi birokrasi dan baru setelah itu tata kota,” tambah Subadri.
Senada dikatakan Lalu. Bila langkah melakukan perubahan di Kota Serang dimulai dari tata kelola pemerintahan. Ada tiga unsur yang harus diperbaiki, manajemen personalia, manajemen aset, dan manajemen keuangan. “Apabila ketiganya berjalan, insya Allah, Kota Serang menjadi baik. Misalnya, menempatkan pegawai pada tempatnya,” katanya.
Bakal calon walikota lainnya Yhannu Setyawan mengatakan, dalam mewujudkan Kota Serang bermartabat, yaitu bagaimana mewujudkan masyarakat informatif dan partisipatif. “Saya yakin kalau itu bisa berjalan maka akan terwujud Kota bermartabat,” katanya.
Dirinya optimistis, dapat mengemban amanah bila dipercaya PAN memimpin Kota Serang.
Nuraeni mengatakan, dari lima hal yang menjadi titik pokok memperbaiki Kota Serang salah satunya, yaitu melakukan tata kelola pemerintahan terintegrasi dengan memaksimalkan peran keluruhan agar koordinasi program kerja di tingkat RT/RW dapat direalisasi. “Kalau ini sudah terintegrasi dan berbasis IT, saya tidak mesti ngantor di kantor Walikota, bisa dilakukan di kelurahan. Menyapa dan memastikan realisasi program,” tandasnya. (Rostinah-Fauzan D/RBG)