TANGERANG – Modal popularitas, dan pengalaman sebagai kepala daerah tak menjamin bagi Arief R Wismansyah bisa memenangkan kembali pemilihan kepala daerah (Pilkada) Februari 27 Juni 2018. Ini berkaca dari Pilgub Banten, maupun DKI Jakarta yang membuktikan petahana bisa dilengserkan.
Alih-alih dengan fakta yang ada, sejumlah pengamat politik memprediksi, Arief, bakal melakukan aksi borong partai, untuk kembali melanggengkan kekuasaannya sebagai orang paling penting di kota berjuluk Akhlakul Karimah. Petahana jebolan S1 Western Michigan University Amerika Serikat 1996-2000 tersebut, sadar betul dengan dinamika yang ada. Meski realitanya, Arief tak akan berani mengeluarkan statmen untuk aksi borong partai itu.
Pengamat politik Zaki Mubarok mengatakan, Arief masih memiliki peluang untuk kembali memimpin Kota Tange-rang. Selain petahana, ia juga punya modal karena berlatar belakang pebisnis. ”Bisa saja Arief memborong partai. Ia punya segalanya, basis massa, elek-tabilitas tinggi dan petahana,” terang dosen politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarifhidayatullah, Jumat (5/5).
Kekuatan yang dimiliki Arief secara tidak langsung adalah banderol citra positif untuk bisa ”menyewa” perahu parpol. Meskipun, kondisi ini bukan sesuatu yang mudah bagi mantan Presiden Direktur PT. Sari Asih Group itu. Apalagi, sejumlah parpol seperti PDIP, Golkar, PKS maupun Gerindra punya tradisi menjagokan kader internal.
”Ya memang kalau melihat konstelasi sekarang masih berpihak kepada petahana. Belum ada isu besar yang menggerusnya,” ujar Zaki.
Terpisah, Direktur Tangerang Public Transparency Watch (Truth) Beno Novit Neang me nambahkan, posisi sebagai petahana me mudahkan Arief untuk bergerak ke ma-napun. Ia bisa berkonsolidasi dengan seluruh partai. Bisa masuk PDIP, Golkar, PKS, Gerindra, PPP. Plus posisinya sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Cabang (MPC) Partai Demokrat.
”Saya rasa Arief akan melakukan (borong partai-red) hal itu,” terangnya.
Beno menjelaskan dalam strategi melamar partai juga akan dimanfaat kannya sebagai petahana. Ia dapat men dompleng jabatannya dalam hal mem bangun komunikasi.Misalnya pada kerangka kemitraan partai dengan pemertintah Kota Ta ngerang.
”Yang saya tahu, PKS dan PDIP sudah muncul ke permukaan memberikan si nyal-emen ingin bergabung dalam gerbong Arief. Bisa jadi partai lain juga akan melakukan hal serupa,” pungkasnya.
Menanggapi rumor tersebut, Walikota Tangerang itu tak menjawabnya dengan tegas. ”Belum. Biarkan dinamikanya ramai dulu. Kalau soal itu, nanti saja. Kan masih lama,” ujar Arief, ketika ditemui Radar Banten di Masjid Raya Al Azhom, Jumat (5/5).
Arief menyebut, ini bagian dari dinamika politik menjelang pilkada. Bahkan, ia ingin para pejabat, seperti Sekda Dadi Budaeri dan sejumlah kepala dinas untuk ikut mendaftarkan diri ke partai yang membuka pendaftaran. ”Nah, ini Pak Dadi. Silakan, Pak Dadi daftar. Ikut meramaikan,” sambung Arief, seraya melempar senyum.
Terkait dibukanya pendaftaran bakal calon kepala daerah olah PDIP, Arief sempat me nanyakan alamat kantor DPC PDI Perjuangan, ke sejumlah wartawan yang berbarengan keluar dari masjid.
Setibanya di depan lift Puspem Kota Tange rang, Arief menghentikan langkah-nya. ”Emang kantornya di mana PDIP?” tanya Arief.
Ketika dicecar pertanyaan kapan dirinya mendaftar ke partai berlambang banteng moncong putih itu, Arief lagi-lagi menjawab diplomatis. ”Belum. Lihat saja nanti,” ungkapnya.
Sebelumnya, Plh Ketua DPC PDIP Kota Ta ngerang Ananta Wahana meng-akui be berapa kali melakukan ko-munikasi dengan Arief. Namun, ko-munikasi belum mengarah kepada pen calonan. Ananta mengakui sebagai petahana, Arief memiliki peluang untuk dicalonkan dalam Pilkada 2018. (Firdaus R/Iwan S/Radar Banten)