SERANG – Pertarungan Pilkada Serentak 2018 di empat daerah di Banten menjadi perhatian khusus Partai Golkar. Tidak mau menunggu lama, partai beringin itu langsung menurunkan restunya.
Restu itu diturunkan masing-masing kepada Vera Nurlaela Jaman sebagai bakal calon walikota Serang, Ahmed Zaki Iskandar untuk bakal calon bupati Tangerang, dan Ketua DPD Golkar Kota Tangerang Sachrudin meski belum disebut sebagai bakal calon walikota atau wakil walikota Tangerang.
Untuk Pilkada Kabupaten Lebak, restu partai berlambang beringin tidak diberikan kepada kadernya. Golkar lebih memilih mendukung pencalonan petahana Iti Octavia Jayabaya yang merupakan kader Partai Demokrat.
Restu dalam bentuk rekomendasi ini diumumkan Ketua Badan Pemenangan Pemilu Jawa I DPP Golkar Agung Ginanjar didampingi Ketua DPD Partai Golkar Banten Ratu Tatu Chasanah dan ketua-ketua DPD Golkar kabupaten kota yang melaksanakan pesta demokrasi lima tahunan ini. “Rekomendasi sudah diputuskan dan diterbitkan,” kata Agung saat konferensi pers di Hotel Ratu, Kota Serang, Kamis (10/9).
Tahapan selanjutnya, masing-masing DPD kabupaten kota yang akan melaksanakan pilkada menindaklajuti dengan membangun komunikasi politik dengan partai lain. “Kita bukan untuk sekadar menang, tapi kontribusi Pilkada 2018 bisa menjadi bagian strategi untuk memenangkan Pileg dan Pilpres 2019,” katanya.
Selain itu, para calon juga diminta melakukan komunikasi di tingkat kabupaten kota untuk dibawa ke provinsi. “Kalau sudah deal koalisi dengan partai apa, siapa nama yang akan dipasangkan segera dirapatkan,” tambah Agung.
Terkait status Sachrudin, Agung menjelaskan diplomatis. Menurutnya, keikutsertaan Golkar pada pilkada bukan sekadar mencari kemenangan. Namun juga, memastikan tata pelaksanaan pemerintahan di daerah berjalan kondusif. “Di Kota Tangerang kalau ada celah untuk maju dan memungkinkan, itu bisa. Tapi, Golkar lebih mengedepankan kepentinggan masyarakat lebih kondusif, kita siap jika menjadi wakil sekali pun,” katanya.
Ketua DPD Partai Golkar Banten Ratu Tatu Chasanah menambahkan, rekomendasi yang diberikan kepada kandidat sekaligus menjadi tugas untuk melakukan komunikasi politik. “Dengan terima ini (rekomendasi-red), kita jalan,” katanya.
Tatu enggan membeberkan kriteria calon pendamping yang dicari untuk calon Golkar yang sudah pasti untuk menjadi orang nomor satu di daerahnya masing-masing. “Itu (kriteria pendamping-red) masih rahasia,” cetusnya.
Kata Tatu, hasil keputusan tersebut telah mempertimbangkan suara dari bawah. “Ini hasil keputusan dari bawah sesuai rapat yang diperluas di DPD dan diplenokan di provinsi tidak ada masalah. Kalau ada perbedaan orang per orang, itu disuarakan di DPD kabupaten kota,” katanya.
Ditanya mengenai kader Golkar yang maju dan tidak menggunakan Golkar, Tatu mengatakan hak politik pribadi semua warga negara. Namun, keputusan partai mengikat kepada pengurus dan kader. “Kalau sudah keputusan partai semua harus fatsun. Kita sadar masuk partai politik maka hak kita diserahkan ke partai,” ujarnya.
Bupati Serang ini mengatakan, Partai Golkar punya mekanisme tersendiri jika ada kader yang tidak mematuhi keputusan partai. “Kalau ada yang beda dengan partai, ada mekanisme tersendiri dan itu pasti ditempuh dengan mekanisme yang ada,” katanya.
Di lokasi yang sama, Vera Nurlaela Jaman mengaku lebih tenang dengan turunnya surat rekomendasi partai. “Ini menjadi modal saya melanjutkan di pilkada ini dan melakukan komunikasi politik untuk membangun koalisi,” katanya.
Soal kriteria calon pendamping yang diinginkan, Vera masih malu-malu menjawab. “Untuk calon pendamping, segala kemungkinan mungkin,” singkatnya.
Ketua DPD Partai Golkar Kota Tangerang Sachrudin mengaku mengikuti keputusan partai. “Seperti yang disampaikan Pak Agung, kita bukan tidak ada ambisi, tapi bagaimana bisa melakukan tata kelola pemerintahan kondusif untuk masyarakat,” katanya.
“Jadi, kita lebih menjaga situasi kondusif dan kita juga sudah bangun komunikasi dengan Pak Walikota (Arief R Wismansyah-red),” sambung pria yang masih menjabat sebagai wakil walikota Tangerang ini.
Kata Sachrudin, dengan bekal rekomendasi tersebut, ia akan langsung melakukan komunikasi politik. “Ini menjadi alat komunikasi politik dengan semua,” katanya. (Supriyono/RBG)