CIRUAS – Kawasan Pasar Ciruas di Jalan Serang-Jakarta, Kecamatan Ciruas semakin semrawut. Pemerintah Kecamatan Ciruas berencana merelokasi pedagang kaki lima (PKL) yang diduga menjadi penyebab kemacetan arus lalu lintas di jalan tersebut agar wilayah lebih tertata.
Pantauan Radar Banten, Senin (17/6), sejumlah para PKL membandel. Mereka berjualan di tempat yang dilarang, yakni di memenuhi trotoar hingga tumpah ke badan jalan di depan Pasar Ciruas. Kondisi itu menyebabkan arus lalu lintas di jalan tersebut terhambat.
Ditemui di Pasar Ciruas, Sekretaris Camat Ciruas Rana Suherna tidak menyangkal, aktivitas di pasar menjadi penyebab kemacetan arus lalu lintas di wilayahnya. Terutama keberadaan PKL di sekitar pasar yang menjadikan kawasan semakin semrawut dan kumuh. “Kita segera relokasi PKL ke belakang pasar. Relokasi ditargetkan akhir bulan ini. Kita sekarang sedang sosialisasi dulu,” ungkapnya.
Kata Rana, pihaknya sudah menyiapkan lahan satu seluas hektare di belakang Pasar Ciruas untuk para PKL dan parkir kendaraan. Lahan merupakan milik perseorangan. Pihaknya sudah bekerja sama dengan pemilik lahan. “Lahannya luas, cukup untuk PKL dan kendaraan muatan barang,” terangnya.
Rana mengklaim, para PKL setuju direlokasi ke belakang pasar. “Kalau ada yang membandel, funishment (hukuman-red) sosial akan langsung datang dari pedagang lainnya yang mematuhi aturan. Jadi, pasti mau kok pindah,” katanya.
Rana meyakini, seiring direlokasinya para PKL akan diikuti konsumen. Oleh karena itu, ia meminta, para PKL tidak khawatir dagangannya tidak laku. “Yang namanya pembeli itu pasti mencari pedagang,” tukasnya.
Tekait itu, salah seorang PKL di Pasar Ciruas, Hafid mengaku belum mengetahui rencana relokasi para PKL di sekitar Pasar Ciruas. “Saya belum tahu, belum ada sosialisasi. Tapi saya akan ikut saja sama yang lain,” ujarnya. (jek/zai)