CILEGON – Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya milik PT Indonesia Power (IP) di Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, disabotase oleh sekelompok orang, Kamis (28/3). Kelompok itu menyandera jajaran manajemen dan karyawan Indonesia Power.
Aksi sabotase salah satu objek vital nasional itu dilakukan agar pasokan listrik di Pulau Jawa, Bali dan Madura terganggu sehingga membuat kondisi negara tidak kondusif.
Untuk mengakhiri aksi sabotase itu, TNI menerjunkan pasukan. Dilengkapi dengan peralatan lengkap pasukan memasuki area PLTU melalui jalur laut. Usai melakukan prosedur, TNI berhasil membekuk pelaku sabotase dan menyalamatkan para sandera.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menuturkan, latihan ini dilakukan untuk memastikan kesiapan personel TNI dan alutsista Koarmada I dalam melaksanakan operasi pengamanan objek vital nasional.
“Menguji tingkat kemampuan gelar sistem komando, kendali, komunikasi dan informasi, serta menguji doktrin, prosedur, dan mekanisme pengamanan objek vital nasional,” tuturnya, Kamis (28/3).
Sementara itu, Pangko Armada I Laksamana Muda TNI Yudo Margono menjelaskan, latihan ini pun salah satu persiapan untuk mengamankan Pemilu 17 April mendatang.
Menurutnya, PLTU Suralaya merupakan pemasok listrik untuk daerah Jawa, Bali, dan Madura. Jika upaya sabotase itu benar-benar terjadi maka pasokan listrik akan terganggu sehingga memengaruhi jalannya rangkaian Pemilu.
“Kita simulasikan pengamanan objek vital melalui jalur laut, karena darat sudah dikuasai oleh sabotasir,” tuturnya.
Dalam latihan ini TNI mengerahkan enam KRI, dua helikopter, serta sejumlah alutsista lainnya. (Bayu Mulyana)