LEBAK – Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Lebak masih melakukan perburuan terhadap dua orang komplotan perampok komputer di SMA Negeri 1 Cihara. Dua orang sudah ditetapkan sebagai daftar pencarian orang (DPO), yakni Judin dan Ayung.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Lebak Ajun Komisaris Polisi (AKP) Indik Rusmono menyatakan, pelaku perampokan di SMAN 1 Cihara berjumlah lima orang. Tiga orang tersangka berhasil diamankan warga bersama aparat kepolisian, sedangkan dua orang berhasil kabur. Untuk itu, dua orang ditetapkan menjadi DPO dan sedang dikejar Tim Serigala Satreskrim Polres Lebak.
“Sampai sekarang tim masih di lapangan. Untuk identitas dan alamat dari dua orang yang ditetapkan menjadi DPO sudah kita kantongi dari tiga rekannya yang tertangkap,” kata Indik Rusmono kepada Radar Banten, kemarin.
Terkait peran dua orang yang kabur, Indik mengungkap, mereka berdua diduga aktor perampokan 29 unit komputer portable di Cihara. Bahkan, ada indikasi mereka berdua merupakan pelaku pembobolan sekolah pada tahun sebelumnya.
“Mereka ini sudah menetapkan target sekolah yang akan dicuri. Karena itu, dari Tangerang mereka jalan menggunakan mobil Toyota Kijang Range Rover menuju Lebak,” jelasnya.
Setelah melakukan pemantauan dan kondisi aman, para pelaku kemudian mencungkil pintu ruang laboratorium dan mengangkut 29 unit komputer portable keluar. Setelah semuanya dibawa ke teras ruang laboratorium dan akan diangkut ke mobil, penjaga sekolah datang memergoki aksi para perampok.
“Tiga orang yang sudah diamankan, yakni Reza Ferdianto, Agus Siswanto, dan Dedi Kurniawan. Ketiga orang itu berperan sebagai sopir dan pengangkut komputer hasil curian. Sedangkan, dua orang lagi penunjuk arah lokasi target yang akan dicuri,” paparnya.
Kepala SMAN 1 Cihara Jaka berharap, polisi mengusut tuntas kasus percobaan pencurian labroratorium komputer di sekolahnya. Apalagi, ini merupakan kejadian kedua SMAN 1 Cihara dibobol sindikat pencuri komputer sekolah. Pada 2020 lalu, puluhan komputer di ruang laboratorium berhasil dibawa kabur para pencuri, sedangkan tahun ini aksi perampokan berhasil digagalkan penjaga sekolah dan masyarakat setempat.
“Harapannya pelaku dihukum berat dan dua orang yang kabur cepat ditangkap. Karena, aksi perampokan tersebut bisa merugikan para pelajar di sekolah,” tegasnya.
Mantan Wakil Kepala SMAN 2 Rangkasbitung ini mengaku, akan meningkatkan pengamanan di sekolah. Selain menyiagakan penjaga sekolah, dirinya akan memasang kamera tersembunyi untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan.
“Kejadian ini akan menjadi pelajaran bagi kami di sekolah. Tentunya, pengamanan akan lebih diperketat,” tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, lima orang perampok membobol ruang laboratorium SMAN 1 Ciharadi Kampung Cipunaga, Desa Cihara, Kecamatan Cihara, pada Jumat (13/8) sekira pukul 2.30 WIB. Aksi perampokan tersebut berhasil digagalkan Jaja, penjaga sekolah dan masyarakat. Walaupun, Jaja mengalami luka di bagian kepala. Tiga orang tersangka perampokan berhasil diamankan bersama satu unit Toyota Kijang sebagai barang bukti.(Mastur)