SERANG – Polisi menduga, pembegalan sepeda motor yang menimpa Hani Wulan Safira (16) dan Tunah (37) dilakukan oleh pelaku yang sama. Bukan cuma modus, ciri-ciri pelaku dan sepeda motor yang digunakan identik mirip.
Hani Wulan Safira dibegal ketika mengendarai sepeda motor Honda BeAT warna putih A 4196 HU di ruas Jalan Nagreg, Desa Melati, Kecamatan Waringinkurung, Kabupaten Serang, pada Selasa (17/1) siang, usai pulang sekolah. Siswi kelas IX Madrasah Tsanawiyah (MTs) Miftahul Hayat itu dibacok punggungnya menggunakan golok. Pelakunya dua orang yang mengendarai satu sepeda motor dan membuntuti korban.
Enam hari kemudian, Senin (23/1) malam, kasus serupa menimpa Tunah. Pedagang kopi dan makanan di kawasan PT Krakatau Steel tersebut menjadi korban begal di tanjakan Jalan Palka, di Kampung Pondokwaru, Desa Bulakan, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang. Sepeda motornya, Honda BeAT bernomor polisi A 2014 WO, dibawa kabur pelaku setelah membacok lengan kanan korban menggunakan golok. Pelakunya juga dua orang yang mengendarai satu sepeda motor dan membuntuti korban.
“Bisa satu komplotan, juga bisa dua pelakunya yang sama. Pelaku yang di Waringinkurung dengan yang di Cinangka itu ciri-cirinya sama, yaitu wajah dan perawakan badan (kecil-red), motor yang digunakan (oleh pelaku-red) juga sama, jenis matic. Modusnya juga hampir mirip, tetapi masih kita selidiki lebih lanjut,” jelas Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Serang Kota Ajun Komisaris Polisi (AKP) Panji Firmansyah di ruang kerjanya, Kamis (26/1).
Untuk mengungkap dua kasus pembegalan berdarah ini, Panji menyatakan, pihaknya berkoordinasi dengan penyidik Polres Serang dan Polres Cilegon. “Kemarin, hari Rabu (25/1), saya bersama tim turun ke lapangan. Kami berkoordinasi dengan Satreskrim Polres Cilegon, Polres Serang, dan polsek terkait untuk menangani kasus pembegalan ini,” tegasnya.
Kapolsek Waringinkurung AKP Mulyadi enggan berkomentar banyak terkait perkembangan penyelidikan kasus pembegalan yang menimpa Hani. “Yah, intinya, kami sedang bekerja keras,” ujar Mulyadi melalui WhatsApp. (Haris/Radar Banten)