Namun, Syafrudin memastikan pekerjaan proyek senilai Rp2,5 miliar itu tetap berjalan hingga rampung sesuai target waktu. “Jadi, tidak ada yang terganggu. Sementara yang pedagang ikan hias kita biarkan dulu berjalan seperti biasa, nanti setelah jadi baru kita akan tata,” jelasnya.
Terkait perubahan nama Taman Sari, Syafrudin mengaku belum ada pembahasan. Menurutnya, saat ini yang penting revitalisasi Taman Sari. “Yang penting ditata dulu baru kita akan bicara nama. Termasuk patung itu tidak ada perubahan hanya memang ditata,” terangnya.
Sementara Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup pada DLH Kota Serang Suharto mengungkapkan, proyek yang dibiayai dari APBD Kota Serang ini tidak mendapat kendala berarti.
“Tahap awal memang yang sekarang dikejar pengerjaan fisiknya dulu. Nanti kalau sudah pemasangan paving agak cepat,” kata Suharto.
Dikatakan Suharto, para pedagang ikan hias bersedia membongkar lapaknya usai dilakukan musyawarah. “Tadi ada kekhawatiran terkait keberadaan pedagang Ikan Hias. Tapi dengan komunikasi yang baik jadi, bisa teratasi,” katanya. (fdr/nda)