radarbanten.co.id
  • Berita Utama
  • Kota Serang
  • Kabupaten Serang
  • Pandeglang
  • Lebak
  • Tangerang
  • Cilegon
  • Hukum
  • Olahraga
  • Kesehatan
  • E-Paper
No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Kota Serang
  • Kabupaten Serang
  • Pandeglang
  • Lebak
  • Tangerang
  • Cilegon
  • Hukum
  • Olahraga
  • Kesehatan
  • E-Paper
No Result
View All Result
radarbanten.co.id
No Result
View All Result
Home Berita Utama

Ren Big Joke

Redaksi by Redaksi
29-05-2019 09:08:00
in Berita Utama, Dahlan Iskan
0
Ren Big Joke
Share on FacebookShare on Twitter

Ia jarang sekali bicara pada publik. Kalau pun sesekali berkomentar isinya amat sopan. Menghargai orang. Seperti umumnya pengusaha besar.

Tapi kali ini beda. Mungkin sudah saking jengkelnya. Terhadap Donald Trump. Presiden Amerika itu ia anggap hanya dagelan.

Itulah kesimpulan saya. Tentang wawancara langka yang diberikan oleh Ren Zhengfei. Kepada TV Amerika, Bloomberg. Senin lalu.

Baca Juga :

Pisah Sambut Kajati Banten, Leonard Eben Ezer Simanjuntak Ucapkan Terima Kasih kepada Wartawan

Selasa, 7 Februari 2023 22:17
515 Ton Minyakita Ditahan Produsen, Zulhas: Tidak Mendistribusikan karena Belum Dapat DMO

515 Ton Minyakita Ditahan Produsen, Zulhas: Tidak Mendistribusikan karena Belum Dapat DMO

Selasa, 7 Februari 2023 21:59

Yang Ren maksud dagelan adalah ucapan Trump berikut ini: “Kalau perlu, persoalan dengan Huawei, dengan rumusan tertentu, masuk dalam kesepakatan dagang antara Amerika dan Tiongkok”.

Pendiri Huawei itu tertawa.

“Huawei itu tidak punya hubungan kepemilikan dengan pemerintah Tiongkok,” ujar Ren kepada Bloomberg.

Ucapan Trump itu memang mengejutkan. Ia telah mencampuradukkan antara pemerintah dan perusahaan. Ucapannya itu juga bisa dimanfaatkan pengacara Sabrina Meng Wanzhou. Sebagai bukti bahwa persoalan Huawei memang ada campur tangan politik. Kongkritnya, campur tangan presiden itu.

Dalam sidang terakhir di pengadilan Vancouver 14 Mei lalu, campur tangan itu pulalah yang diungkapkan. Oleh pengacara Sabrina. Untuk membela Sabrina. Agar tidak diekstradisi ke New York. Seperti yang diminta Amerika.

Kini pengacara Sabrina punya satu tambahan bukti lagi. Tentang campur tangan politik itu.

Di Kanada hukum sangat steril. Sebuah perkara hukum yang bisa dibuktikan bermotif politik akan ditolak pengadilan.

Tentu sidang lanjutan Sabrina akan lebih seru. Sayangnya, sidang berikutnya masih lama. Baru dilakukan lagi tanggal 14 September yang akan datang. Berarti Sabrina juga masih akan lama jadi tahanan kota di Vancouver.

Ia tinggal di rumahnya sendiri yang besar di Vancouver. Yang diawasi secara ketat. Oleh security perusahaan swasta atas biaya Sabrina. Selama 24 jam. Pun kalau keluar rumah kakinya harus dipasangi gelang digital. Agar bisa dimonitor. Apakah Sabrina melampaui batas yang diperbolehkan. Misalnya tidak sampai ke dekat bandara.

Trump memang mengincar Huawei seperti Huawei itu sebuah negara. Anggaran tahunan Huawei memang melebihi satu negara. Termasuk negara sebesar Indonesia.

Trump telah mengeluarkan dekrit: pemerintahnya tidak boleh membeli peralatan Huawei. Bukan lagi alat-alat pokok. Termasuk yang tidak penting sekali pun.

Ditambah lagi: perusahaan Amerika dilarang menjual onderdil apa pun ke Huawei. Kalau pun harus menjualnya ke Huawei harus mendapat izin pemerintah.

Doktrin ini ditantang habis oleh Ren Zhengfei. “Selama ini pun pemerintah Amerika belum pernah membeli peralatan Huawei”, ujar Ren. “Ke depan, kalau pun pemerintah Amerika akan membeli peralatan Huawei belum tentu akan kami layani”, tambah Ren.

Dari wawancara ini kelihatan sekali Huawei sangat percaya diri. Tujuan di balik Trump memblokir Huawei adalah agar Amerika tidak dipermalukan. Di bidang teknologi tinggi. Dengan bungkus ‘kepentingan keamanan nasional’. Dikira Huawei akan langsung kolaps. Akibat tidak bisa mendapat pasokan chips. Dari perusahaan-perusahaan teknologi Amerika.

Berarti Ren sangat pede pada chips bikinan anak perusahaan Huawei sendiri: HiSilicon. Yang selama ini ternyata sudah terbukti berhasil. Bahkan dipakai Huawei untuk produk premiumnya. Untuk HP yang harganya lebih mahal dari iPhone.

Ren tidak habis pikir bagaimana Trump ingin memasukkan Huawei dalam perjanjian dagang. Jalur mana yang akan dipakai untuk memasukkan Huawei dalam perundingan negosiasi?

“Trump kan tidak punya nomor HP saya?” ujar Ren dengan lucunya.

Kalau pun Trump bisa mendapatkan nomor teleponnya Ren bertekad akan menghindar. “Kalau saya terus  menghindar Trump mau berunding dengan siapa?“ tambahnya. Ketus sekali.

Mungkin, kata Ren, Trump akan meneleponnya. Tapi Ren tidak akan mengangkat telepon Trump itu.

Ren memang membaca tweet-tweet Trump. Pun saat membaca itu Ren mengaku hanya tertawa. “Isi tweet itu sendiri sudah saling bertentangan,” katanya.

Ren pun ganti mengejek Trump. Yang selalu mengunggulkan kemampuan dalam bernegosiasi. “Dengan caranya seperti itu bagaimana ia bisa bilang jago negosiasi?” tanya Ren. Mengejek.

Sabrina Meng sendiri kini terlihat kian pede. Di sidang terakhir lalu itu pakaiannya tidak lagi ‘low profil’. Juga tidak perlu lagi menutup wajah dengan tasnya.

Hari itu Sabrina tampil sangat ‘eksekutif’. Pakaiannya setara dengan kedudukan tingginya di perusahaan raksasa dunia. Langkahnya juga sangat tegap. Pun saat melintasi wartawan di depan gedung pengadilan. Sabrina menengok sebentar ke arah kerumunan. Melemparkan senyum.

Trump kini seperti lebih versus Ren daripada lawan Xi Jinping. Presiden Tiongkok itu tidak bicara apa pun tentang perang dagang itu belakangan ini.

Trump terus menabuh gendangnya. Yang kini menari ternyata Ren Zhengfei.(Dahlan Iskan)

Tags: Disway

Related Posts

Berita Utama

Pisah Sambut Kajati Banten, Leonard Eben Ezer Simanjuntak Ucapkan Terima Kasih kepada Wartawan

Selasa, 7 Februari 2023 22:17
515 Ton Minyakita Ditahan Produsen, Zulhas: Tidak Mendistribusikan karena Belum Dapat DMO
Berita Utama

515 Ton Minyakita Ditahan Produsen, Zulhas: Tidak Mendistribusikan karena Belum Dapat DMO

Selasa, 7 Februari 2023 21:59
Diskominfo Kota Serang Kembangkan Aplikasi Simpeg untuk Layanan Pegawai ASN
Berita Utama

Diskominfo Kota Serang Kembangkan Aplikasi Simpeg untuk Layanan Pegawai ASN

Selasa, 7 Februari 2023 20:09
Next Post
Coblos 199 Surat Suara, Aparat Desa Dituntut 5 Bulan

Coblos 199 Surat Suara, Aparat Desa Dituntut 5 Bulan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Ikuti Kami

Facebook Instagram Twitter Youtube

Kanal

News

Redaksi

Peluang Usaha

Viral

Inspirasi

Love Story

Olahraga

News Video

Serba Serbi

E-Paper

Tekno

Pedoman Pemberitaan

Indeks

Tutorial

Pilihan Editor

Pisah Sambut Kajati Banten, Leonard Eben Ezer Simanjuntak Ucapkan Terima Kasih kepada Wartawan

by Fahmi
Selasa, 7 Februari 2023 22:17

SERANG, RADARBANTEN.CO.ID - Leonard Eben Ezer Simanjuntak mengucapkan terima kasih kepada wartawan yang telah mempublikasikan kegiatannya selama menjabat Kepala Kejaksaan...

515 Ton Minyakita Ditahan Produsen, Zulhas: Tidak Mendistribusikan karena Belum Dapat DMO

515 Ton Minyakita Ditahan Produsen, Zulhas: Tidak Mendistribusikan karena Belum Dapat DMO

by Angger Gita
Selasa, 7 Februari 2023 21:59

TANGERANG, RADARBANTEN.CO.ID - Produsen minyak goreng bersubsidi (Minyakita) yakni PT Bina Karya Prima (BKP) mendapat teguran keras dari Kementerian Perdagangan...

Copyright@2021


istanbul escort
beylikdüzü escort
avcılar escort
esenyurt escort
esenyurt escort
esenyurt escort
beylikdüzü escort
avcılar escort
esenyurt escort
beylikdüzü escort
marmaris escort
izmit escort
bodrum escort
antalya escort
antalya escort bayan

Radar Banten, All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Kota Serang
  • Kabupaten Serang
  • Pandeglang
  • Lebak
  • Tangerang
  • Cilegon
  • Hukum
  • Olahraga
  • Kesehatan
  • E-Paper

© 2021 radarbanten.co.id.