CILEGON – Hak interpelasi yang akan dilakukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cilegon kembali menuai kritikan dari unsur masyarakat.
Setelah sebelumnya kritikan dilontarkan oleh Ketua Pengurus Besar (PB) Al-Khairiyah, kali ini kritikan dilontarkan oleh Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Cilegon Munirudin.
Kepada Radar Banten, Munir menjelaskan ia menyayangkan adaya upaya yang akan dilakukan oleh DPRD Kota Cilegon tersebut lantaran Walikota Cilegon Helldy Agustian sudah menunjukan kinerja positif.
Munir mengaku sudah merasakan kebijakan positif yang telah dikeluarkan oleh pemerintahan yang dipimpin oleh Helldy Agustian. Salah satunya adalah beasiswa full sarjana.
Menurut Munir sejumlah alumni MAN 2 Cilegon sudah menerima beasiswa tersebut dan kini sedang menempuh pendidikan strata satu.
“Murid kami sudah merasakan itu, dengan adanya beasiswa full sarjana mereka bisa kuliah gratis,” kata Munir, Jumat (14/1).
Program itu dinilai Munir sangat baik dan mendukung kemajuan pendidikan di Kota Cilegon serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Kota Cilegon.
Hal itu pun dinilai Munir sebagai prestasi kepala daerah sekaligus bukti kehadiran pemerintah terhadap persoalan masyarakat.
“Kita tahu berapa banyak anak didik kita tidak bisa melanjutkan kuliah karena permasalahan biaya,” ujar Munir.
Selain beasiswa full sarjana, Walikota Cilegon Helldy Agustian pun telah meningkatkan honor guru madrasah dan guru ngaji serta penilik.
Hal itu kebijakan lain yang dinilai Munir sangat baik dan pro terhadap dunia pendidikan dan kesejahteraan guru.
Dengan peningkatan honor tentu akan berdampak kepada peningkatan kualitas pendidikan di Kota Cilegon. Dan hal itu pun selanjutnya bisa berdampak terhadap kualitas generasi muda.
“Ini bisa menjadi kunci dalam menyelesaikan persoalan-persoalan lain yang ada di Kota Cilegon,” ujar Munir.
Dengan kualitas SDM yang baik maka segala tantangan zaman bisa disikapi dengan baik. Untuk itu, Munir berharap interplasi tidak jadi dilakukan oleh DPRD Kota Cilegon.
Hal senada disampaikan oleh salah satu guru honorer di MAN 2 Cilegon Ahmad Rahmani. Rahmani mengaku sudah merasakan kebijakan baik yang dikeluarkan oleh Walikota Cilegon Helldy Agustian.
“Kenaikan honor guru itu hal yang sangat diharapkan oleh semua guru, apalagi guru honor,” ujarnya.
Tentu kebijakan naiknya honor guru menjadi angin segar bagi para guru di tengah-tengah kesulitan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Untuk itu, Rahmani berharap legislatif melihat sisi baik yang telah dilakukan oleh walikota dan kembali mempertimbangkan rencana interplasi. (Bayu Mulyana)