SERANG – Rumah Sakit Bhayangkara Polda Banten bekerja sama dengan Yayasan Budha Tzu Chi, organisasi global yang bergerak di bidang pelayanan dan bakti sosial bagi masyarakat, menggelar kegiatan screening katarak pada Jumat (11/10).
Screening katarak yang diikuti oleh warga usia lanjut dari berbagai wilayah di Kota Serang sekaligus menjadi event atau kegiatan perdana yang menandai eksistensi dari RS Bhayangkara Polda Banten yang berlokasi di Jalan Raya Serang-Pandeglang, Sempu, Kecamatan Serang, Kota Serang.
Kepala RS Bhayangkara Polda Banten dr Eko menjelaskan, kegiatan bakti sosial ini merupakan bentuk sosialisasi terkait beroperasinya RS Bhayangkara Polda Banten untuk melayani tidak hanya anggota Polri, juga masyarakat umum. Adapun kegiatan melibatkan sejumlah stakeholder yang bergerak di bidang sosial dan kesehatan. Antara lain Yayasan Budha Tzu Chi yang menangani operasi katarak, bibir sumbing, pengobatan umum, dan khitan. Serta beberapa sukarelawan dari Dinas Kesehatan Kota Serang dan RS Kencana Serang (DKT).
Rangkaian kegiatan dimulai dengan screening katarak pada Jumat (11/10) dan akan dilanjutkan dengan tindakan operasi pada Minggu (13/10). Dari jumlah yang tercatat di pendaftaran, ada sekira 600 pasien untuk operasi katarak dan pterigium dan 6 pendafar untuk bibir sumbing.
Sebagai rumah sakit tipe C milik Polri telah memiliki empat pelayanan spesialis dasar, ruang operasi, laboratorium, apotek, dan IGD 24 jam. RS ini juga memiliki fasilitas perawatan inap dan perawatan inap khusus tahanan. “Tahanan juga memiliki hak kesehatan dan sudah disiapkan lima kamar,” ungkapnya.
Pada Selasa, 15 Oktober 2019, RS Bhayangkara Polda Banten resmi beroperasi dan akan diresmikan oleh Kapolri pada 6 November 2019. RS Bhayangkara bekerja sama dengan beberapa SD di Kota serang, Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) terkait pemeriksaan gigi. “Alhamdulillah masyarakat datang. Ada dari Kota Serang, Lebak, Pandeglang, Cilegon. Mereka datang lewat sosialisasi media sosial dan rekan-rekan dari polres,” jelas dr Eko.
Publikasi sudah dilakukan sejak tiga minggu yang lalu dan dapat dikatakan efektif melihat jumlah peserta yang mencapai 600 orang dengan target operasi 150 orang dalam waktu satu hari pada 13 Oktober 2019. (alt/aas/ags)