SERANG – RSUD dr Dradjat Prawiranegara Serang (RSDP) mengaku kesulitan mencari alat pelindung diri (APD) selama pandemi coronavirus disease (Covid-19). Padahal setiap harinya RSDP membutuhkan hingga 60 APD.
Hal itu terungkap pada rapat Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Serang di Pendopo Bupati Serang, Selasa (31/3). Rapat dipimpin langsung Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah. Turut hadir Wakil Bupati Pandji Tirtayasa, Ketua DPRD Kabupaten Serang Bahrul Ulum, Direktur RSDP Rahmat Setiadi, sejumlah pejabat eselon II, dan pimpinan lembaga TNI-Polri di wilayah hukum Kabupaten Serang.
Dalam rapat itu, Direktur RSDP, dr Rahmat Setiadi memaparkan penanganan Covid-19 yang dilakukan jajarannya. Pihaknya mengaku kesulitan mencari APD karena barangnya langka. “Di toko-toko langganan kami juga tidak ada, jadi sulit sekali mencarinya,” keluhnya.
Diungkapkan Rahmat, pihaknya saat ini hanya mempunyai stok sekira 500 APD. Stok APD, berdasarkan prediksi dr Rahmat, hanya mencukupi untuk dua pekan ke depan. “Setiap harinya kita butuh 30 sampai 60 APD,” terangnya.
Terkait penanganan dan perawatan pasien kasus Covid-19, pihaknya sudah menyiapkan 13 ruangan. Tiga di antaranya ruang isolasi dan 10 ruang perawatan. “Ada ruang Paviliun Muzdalifah yang kita jadikan untuk perawatan Covid-19,” ungkapnya.
Kata Rahmat, pihaknya membagi tiga shift petugas yang berjaga untuk penanganan Covid-19, 35 petugas untuk shift pagi, 24 petugas untuk shift siang sampai sore, dan 24 petugas untuk shift sore sampai malam hari. “Yang lembur juga ada 24 petugas,” paparnya.
Di tempat yang sama, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengatakan hal senada. Pihaknya kesulitan mencari APD, terutama untuk pakaian petugas medis. “Iya benar, kami masih kesulitan APD, masker, dan lainnya, kecuali sarung tangan yang masih cukup,” ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya berencana membeli bahan APD yang sudah mendapatkan rekomendasi dari pihak kedokteran. Bahan APD nanti akan dijahit secara mandiri. “Karena kita sekarang mencari kemana pun sulit, dari distributor juga sudah sulit,” tukasnya. (jek/zai/ags)