CURUG–Mengunjungi Lingkungan Bengkeng Mesjid, RT 001 RW 005, Kelurahan/Kecamatan Curug ada kesan semarak Lomba Resik Lan Aman (LRLA) Kota Serang 2021. Soalnya, warga sudah membuat lingkungan mereka menjadi bersih dan berwarna.
Kebersihan di lingkungan ini bukan hanya di jalan permukiman saja, tapi juga hingga ke sudut-sudut rumah dan selokan. Tak ada sampah plastik berserakan, sampah daun-daun kering pun hampir tak terlihat.
Ternyata, setiap pagi sebelum pukul 08.00 WIB, ibu-ibu di kampung ini sudah gotong royong menyapu lingkungan sekitar, hingga ke jalan-jalan paving blok. Tanaman hias disiram, bunga-bunga dirawat, saluran air atau selokan pun tak lupa dibersihkan. Kegiatan semacam ini berlangsung setiap hari.

Sore harinya, giliran pemuda dan bapak-bapak yang baru pulang bekerja, melanjutkan kegiatan penataan. Mulai dari membuat pagar, menggambar lukisan di tembok rumah warga, membuat pot sebagai media tanam, serta memperbaiki hasil penataan yang rusak lantaran terlalu lama menunggu waktu penilaian.
Nuansa semarak di RT 001 ini sangat terasa lantaran banyaknya warna-warni seperti di pemagaran, tempot rumah warga, serta di gapura. Ternyata, selama dua bulan penataan, warga sudah menghabiskan puluhan cat kiloan yang dibeli dari hasil iuran warga. Setiap sepekan sekali, pengurus RT dan coordinator penataan bakal meminta iuran kepada warga seikhlasnya.
Ketua RT 001 Pa’at mengatakan, warga sudah melakukan kegiatan gotong royong sejak dua bulan lalu. Sejak awal, hal yang paling difokuskan warga memang bagaimana menumbuhkan kesadaran untuk selalu menjaga kebersihkan lingkungan. “Tujuannya memang pengin bersih dan berwarna,” kata Pa’at kepada Radar Banten, Kamis (22/7).
Saat ini, warga sedang melatih diri untuk tetap konsisten menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu, tak bisa dipungkiri, bahwa penataan yang sudah dibuat, butuh perawatan yang intens hingga waktu penilaian tiba. “Karena kan Namanya cat cepat luntur, apalagi cuaca hujan, terus bambu juga sering copot,” keluhnya.
Pa’at memastikan, kendala itu tidak akan menghilangkan semangat dan motivasi warga untuk merawat lingkungannya. Ia mengaku sudah membuat jadwal perawatan setiap satu minggu sekali, tujuannya agar hasil penataan tetap dalam kondisi baik. “Semoga usaha kami mengubah lingkungan ini membuahkan hasil,” harapnya.
Sementara itu, Lurah Curug Suadah menilai, hasil penataan di RT 001 sangat jauh lebih baik dibanding rencananya selama ini. Suadah mengaku sangat bangga dan tak menyangka warganya mampu mengubah lingkungan menjadi bersih dan indah. “Soalnya sebelumnya mah kumuh, sampah berserakan,” ungkapnya.
Suadah memastikan, perawatan hasil penataan ini bakal terus dijaga. Ia akan rutin mengontrol ke RT 001 guna memberi arahan dan motivasi kepada warga. Ia berharap, penilaian tahap pertama segera dilaksanakan. “Soalnya kalau ditunda lagi, takutnya warga semangatnya jadi kendor,” pungkasnya. (drp/nda)