SERANG – Lingkungan Cimuncang Cilik, RT 02 RW 014, Kelurahan Cimuncang, Kecamatan Serang, perlu inovasi untuk mendatangkan nilai ekonomi bagi warganya. Saran ini disampaikan Tim 7 Juri Lomba Resik Lan Aman (LRLA) Kota Serang 2020 saat melakukan penilaian, Selasa (5/5).
“Kalau dari pemberdayaan masyarakat sudah cukup baik. Warga juga sudah banyak yang terlibat dalam melakukan penataan lingkungan untuk lomba kampung resik lan aman Kota Serang. Cuma masih belum ada inovasi dan tema yang dimunculkan,” ujar Atik Herawati, anggota tim 7.
Menurut Atik, inovasi dan tema diperlukan untuk membentuk identitas lingkungan tersebut. Sehingga, memiliki nilai ekonomis untuk warganya. Atik mencontohkan, tema pemberdayaan perempuan. Maka, lingkungan tersebut bisa memproduksi berbagai produk yang melibatkan perempuan dan bisa menambah pemasukan untuk warganya.
Atik menilai, lingkungan RT 02 juga masih perlu meningkatkan kesehatan lingkungannya. Setelah berkeliling saat penilaian, ia menemukan kekurangan dalam pengelolaan sampah dan saluran pembuangan airnya masih terbuka.
“Kita lihat, Cimuncang cukup padat penduduk, tapi pengelolaan sampah belum maksimal. Selokannya masih terbuka. Itu mungkin yang masih perlu dibenahi, sarannya.
Dari sisi keamanan, menurut Iptu Sudarsono, RT 02 cukup aman. Namun, pos rondanya sudah tidak layak, dan ditutup. Tidak digunakan lagi.
“Menurut ketua RT-nya, pos ronda ditutup karena sering dijadikan tempat nongkrong pemuda. Seharusnya tidak ditutup selama kegiatan pemuda di pos ronda positif,” kata Sudarsono. “Walau ada rencana pos ronda akan dipindah, tapi kalau ditutup sebelum ada pos ronda yang baru, otomatis membuat kegiatan ronda malam warga tidak berjalan. Saya sarankan diaktifkan kembali sampai pos ronda yang baru dibangun,” tambah juri perwakilan Polres Serang Kota itu.
Ketua RT 02 Sarbini mengakui, LRLA punya nilai positif bagi lingkungannya. Tidak hanya telah mengubah RT 02 menjadi berwarna. Warganya pun antusias melakukan membenahi lingkungannya.
“Warga sini antusias menata lingkungan, khususnya pegecatan sehingga lingkungan jadi berwarna. Kegiatan pemuda juga jadi terpantau. Merekalah yang siang-malam melakukan pengecatan,” jelasnya. (rio/don)