WALANTAKA – Tanaman obat keluarga (toga) dan kebun bunga menjadi modal bagi RT 04 RW 03, Lingkungan Turus Kulon, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Walantaka. Mereka bergerak mengubah kampungnya untuk menghadapi penilaian tahap kedua Lomba Resik Lan Aman (LRLA) Kota Serang 2020, Agustus mendatang.
Pada penilaian tahap pertama, warga RT 04 belum menata lingkungannya. Alasannya, dana stimulan dari kelurahan belum diterima.
“Akhirnya kita sepakat untuk memaksimalkan toga dan bunga,” kata Eti Juhaeti, salah satu warga RT 04, kepada Radar Banten, Selasa (9/6).
Setelah perayaan Idul Fitri 1441 Hijriah, warga RT ini langsung berbenah. Mereka membeli bambu dan cat untuk pemagaran, memperbanyak pot tanaman, hingga merenovasi pos ronda. “Sekarang hasilnya sudah mulai terlihat,” kata Eti.
Anggota kelompok pemuda penggerak lingkungan RT 04 Eci Lesmini menambahkan bahwa di kampugnya ada berbagai jenis tanaman bunga.Eci yang aktif mengembangkan kebun bunga menanam anggrek, bunga matahari, bunga kertas, dan lainnya. “Saya, sejak kecil memang hobi menanam,” ujarnya.
Untuk toga, Eci mengajak warga menanam pohon kumis kucing, lidah buaya, jahe, lengkuas, dan lainnya. Saat ini, hampir di setiap pekarangan rumah warga RT ini terdapat tanaman obat. “Ini juga sesuai arahan tim juri,” jelas Eci.
Kemarin, warga masih menyelesaikan proses pengecatan. Warga kemudian berencana melengkapi alat keamanan di pos ronda serta membuat ruang terbuka hijau (RTH).
“RTH kita bikin di lahan bekas tempat sampah,” terang Eci.
Lurah Tegalsari Sutihat mengaku bangga dengan semangat dan kekompakan warganya. Meski awalnya sempat tertinggal dalam hal penataan dengan RT lainnya, sekarang RT 04 membuktikan kesungguhannya mengikuti LRLA.
“Saya kemarin sudah mantau langsung. Hasilnya bagus,” tandas Sutihat. (mg06/don)