CURUG – Menjadi kawasan apotek hidup, harapan warga Lingkungan Kerasikan Tonjol, RT 08 RW 02, Kelurahan Curugmanis, Kecamatan Curug. Warga bertekad mewujudkannya sebelum penilaian Lomba Resik Lan Aman (LRLA) Kota Serang 2020 dimulai, 4 Mei nanti.
“Kami akan menjadikan lingkungan kami sebagai kawasan apotek hidup. Sekarang, sudah hampir setiap rumah punya tanaman obat di halamannya, seperti sereh, jahe, kunyit, laos, dan lainnya,” kata Ketua RT 08 Rohman, Senin (27/4) lalu.
Strategi RT 08 menghadapi LRLA ini, menurut Rohman, disesuaikan dengan kondisi lingkungan serta kebiasaan warganya. Selama ini, banyak warga RT ini menjadikan pekarangannya sebagai apotek hidup. Hasilnya tidak hanya dikonsumsi sendiri. Tetapi juga dijual ke luar daerah.
”Rata-rata warga punya tanaman itu karena membudidayakannya. Kami menyebutnya tanaman bumbu. Biasa dijual ke Pasar Kramatjati Jakarta,” jelasnya.
Makanya, kata Rohman, yang paling mudah dilakukan warganya adalah melakukan penghijauan dengan memanfaatkan tanaman apotek hidup. Pasalnya, bibit tanamannya mudah didapat. Tersedia banyak di RT 08.
“Kalau untuk pemagaran, sudah masuk sampai ke gang-gang. Yang belum (dilengkapi pagar-red), yang di jalan lingkungan paling depan. Penataan dihentikan untuk sementara waktu karena ada himbauan untuk tidak kumpul-kumpul,” ujarnya. ”Yang belum tinggal pengecatan, pemagaran jalan lingkungan, sama pembenahan pos ronda. Kalau penghijauan, sekarang sudah berjalan, tapi masih belum keliatan hasilnya,” sambung Rohman.
Ketua RW 02 Subali membenarkan jika perkampungan di Lingkungan Kerasikan Tonjol, banyak warganya yang menanam tanaman yang disebut tanaman bumbu. Jadi, mudah untuk mewujudkan RT 08 sebagai kawasan apotek hidup.
“Sejak awal memang sudah disepakati, penataan disesuaikan dengan kearifan lokal lingkungan. (Strategi tiap RT-red) memang beda-beda, disesuaikan juga dengan keinginan warganya.Tapi yang pasti mah semua melakukan pemagaran dan pengecatan,” jelas Subali. (rio/don)