Dua puluh tahun menjalani rumah tangga, Alek (48) dan Sari (45), keduanya nama samaran sudah tidak pernah lagi mesra-mesraan. Katanya sih mereka memilik karakter yang sama, yaitu cuek. Ujung-ujungnya, Alek malah bingung karena istrinya sering mewek. Waduh.
Ditemui Radar Banten di Kecamatan Ciruas, Rabu (15/9), Alek pagi itu sedang ngopi sambil menunggu waktu masuk kerja. Ketika diajak mengobrol, ternyata Alek punya pengalaman unik selama menjalani rumah tangga dengan Sari.
Sejak awal ketemu di tempat kerja, kata Alek, hubungannya dengan Sari memang terbilang kaku. Tidak pernah menebar rayuan gombal apalagi mesra-mesraan. Terlebih, Alek dan Sari memang punya sikap cuek bebek. “Perhatiannya cuma pas lagi sakit doang, kalau lagi sehat mah ya biasa aja,” akunya.
Katanya, Sari wanita cantik dan memiliki bodi aduhai. Meski sikapnya cuek tapi perhatian, sama seperti Alek. Tampan, tinggi, dan baik. Mereka pasangan serasi.
Sejak pertemuan itu, Alek dan Sari seolah tidak ingin berlama-lama menjalin asmara. Baru dua bulan pacaran, Alek langsung mengajak Sari ke pelaminan.
Pernikahan mereka berlangsung meriah. Waktu itu, untuk pertama kalinya Alek sering menunjukkan kemesraan. Mulai dari membelikan bunga, cokelat, sampai mengajak makan ke restoran mewah dengan lilin-lilin di meja. “Biasalah, penganten baru,” katanya cengengesan.
Apalagi kalau sudah malam Jumat, giliran Sari lah yang tanpa malu-malu menunjukkan keromantisannya. Sambil menunggu suami pulang kerja, Sari sudah berdandan cantik meski tidak ada acara apa-apa. “Katanya sih demi menghargai suami, supaya tambah semangat cari nafkah,” kata Alek.
Maklumlah, kerjaan Alek lumayan berat. Karyawan pabrik di bagian produksi, katanya sih setiap hari kerjanya mengangkut karung-karung bahan baku kertas. “Tapi secapek apa pun, waktu itu mah pulang ke rumah tuh seger terus,” curhatnya.
Sampai dua tahun pernikahan, Sari positif hamil. Awalnya sih semua bahagia. Tapi saat usia kandungan semakin membesar, Sari mulai sering marah-marah. Sikapnya emosian dan pastinya juga sering cuek. “Pas itu tuh udah mulai hilang romantisnya,” kata Alek.
Saat anak mereka lahir, perhatian keduanya malah sering diberikan kepada anak. Sejak itulah Alek dan Sari mulai sibuk dengan urusannya masing-masing. Sari sibuk mengurus rumah dan anak, sedangkan Alek sibuk kerja. “Saya pulang anak udah tidur, pagi-pagi anak masih tidur,” keluhnya.
Keseharian rumah tangganya pun terasa monoton, Sari dan Alek hanya mengobrol seperlunya. Saking cueknya hubungan mereka, kondangan pun kadang sendiri-sendiri. Baik Alek maupun Sari tidak peduli pada omongan orang yang bilang kalau mereka sudah tidak harmonis lagi. “Berita itu sampe ke telinga ibu saya, yaudah deh saya kena semprot,” katanya.
Hal itu diperparah dengan sikap Sari yang kadang membuat Alek bingung. Terkadang, Alek memergoki istrinya sedang nangis sendirian di kamar. “Pas saya tanya, dia malah makin mewek, nanti dem lagi kayak biasa,” ujarnya.
Padahal sebenarnya mereka biasa saja. Sampai sekarang Alek masih cinta dan sayang kepada istrinya. “Kalau boleh jujur mah saya kangen masa-masa romantis sama istri,” akunya. Atuh tinggal diromantisin aja sih Kang Teh Sarinya. “Enggaklah, males. Biarin aja dulu, yang penting mah saya sama dia langgeng,” pungkasnya. (drp/air)