TANGERANG – Sampah rumah tangga menjadi penyumbang terbesar tercemarnya Sungai Cisadane. Hal tersebut diungkapkan Ketua Aliansi Air DAS Cisadane (AADC) Yusrif Muhasim saat membersihkan Sungai Cisadane dalam peringatan Hari Bumi yang jatuh pada 22 April. ”Komposisinya sekira 84 persen limbah rumahan, 12 persen limbah industri, dan dua persen limbah lainnya,” katanya kepada Radar Banten, Selasa (23/4).
Untuk mengurangi limbah di Sungai Cisadane, Senin (22/4) lalu, puluhan anggota AADC yang terdiri dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Dinas Perhubungan (Dishub), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang membersihkan dan memantau kualitas air Sungai Cisadene.
Selain OPD di Lingkungan Pemkot Tangerang, beberapa komunitas peduli lingkungan dan perusahaan swasta seperti Clean The City Tangerang, Komunitas Earth Hour, Pramuka, Kehatilab Indonesia, PT. Multi Bintang Indonesia, PT. Yuasa Battery Indonesia, dan RS. Awal Bross juga masuk dalam AADC dan terlibat membersihkan limbah Sungai Cisadane.
Yusrif menambahkan, ada tiga pilar kegiatan yang sedang dicanangkan AADC yakni edukasi lingkungan, sanitasi, dan reforestasi yang ditarget bisa terlaksana tahun ini. ”Untuk program sanitasi kami mencakupi toilet, waste trap dan Ipal komunal, sedangkan untuk reforestasi bakal dilakukan pembersihan sampah dari hulu serta urban farming (pertanian di wilayah perkotaan),” ungkapnya.
Yusrif menambahkan, AADC yang merupakan gabungan dari unsur pemerintah, swasta dan masyarakat berfokus pada perlindungan Sungai Cisadane ini diharapkan bisa meminimalisasi limbah yang ada di Sungai Cisadane. ”Kami harap semua pihak yang tergabung maksimal untuk mengurangi pencemaran sungai,” harapnya.
Dalam kesempatan tersebut, ada enam perahu beserta jaring diturunkan di Taman Dayung, Kelurahan Gerendeng, Kecamatan Karawaci yang merupakan titik kumpul awal. Dalam kegiatan tersebut ratusan sampah domestik diangkat dari Sungai Cisadane.
Kepala DLH Kota Tangerang Engkos Zarkasyi mengatakan, peringatan Hari Bumi tahun ini DLH Kota Tangerang bekerja sama dengan berbagai pihak melaksanakan pembersihan Sungai Cisadane. ”Kami juga akan mendeklarasikan SABATURI (Sadar Bawa Tumbler Sendiri) bersama Pak Wali (Arief R Wismansyah,-red) untuk mengurangi sampah plastik,” katanya kepada awak media, Senin (22/4).
Engkos menuturkan, kegiatan bersih-bersih Sungai Cisadane itu dilakukan dalam rangka memperingati Hari Bumi. ”Ini adalah hal yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan Sungai Cisadane dari kerusakan masa kini maupun yang akan datang,” jelasnya.
Relation Manager PT. Multi Bintang Indonesia Herwanda Karli mengatakan, kegiatan DLH Kota Tangerang bersama Aliansi Air DAS Cisadane dan para pemangku kepentingan lainnya merupakan konsep publik ”private-partnership”. “Semua pihak berkolaborasi dalam upaya penyelamatan DAS Cisadane sesuai dengan 12 prioritas utama perlindungan DAS Cisadane yang komprehensif dari hulu ke hilir,” ungkapnya.
Sebagai komunitas yang kegiatannya melibatkan partisipasi publik. Kegiatan pembersihan Sungai Cisadane dari sampah domestik merupakan langkah nyata dan jauh lebih berarti dan menghasilkan perubahan. (one/asp/sub)