Selain di Banten, Perguruan Pencak Silat Terumbu Banten juga ada di Bandung, Jawa Barat, Lampung, dan Kalimantan.
Bahkan, banyak warga asli Banten di Lampung, yang sebelumnya belajar silat terumbu, menyebarkan ajaran silat tersebut.
Untuk bisa menguasai satu jurus dari sembilan jurus dasar terumbu, bisa memakan waktu berbulan-bulan bahkan setahun.
“Saat ini, peminat silat terumbu sangatlah banyak baik dari kaum lelaki maupun wanita,” ungkapnya.
Bagi murid yang dianggap telah menguasai sembilan jurus terumbu, diadakan sebuah acara syukuran atau selamatan jurus. Nah, momen tersebut akan digunakan mengundang Abah Yadi untuk silaturahmi. “Dari para sesepuh di setiap perguruan selalu berpesan agar silat terumbu terus dilestarikan, apalagi jika mengingat dahulu ketika melawan penjajah, silat terumbu ini menjadi ilmu yang sangatlah penting dan wajib dikuasai,” jelasnya.
Selain merawat tradisi silat terumbu, perguruan ini juga aktif berkegiatan sosial seperti menyelenggarakan mega santunan yatim piatu pada Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.”Ada seribu anak yatim piatu yang kami beri santunan,” jelasnya.
Selain itu, peguron ini aktif membantu kepada korban banjir Kota Serang Maret 2022 lalu.
adi mengingatkan, untuk melestarikan sebuah kebudayaan tidak bisa hanya dengan kepedulian dari para pelestari budaya. Karena, pelestari budaya butuh dukungan dari pemerintah daerah.
“Kehadiran pemerintah daerah sangat kami butuhkan. Bukan Terumbu saja, peguron-peguron yang lain juga butuh dukungan dari pemerintah daerah,” tegas Yadi. (drp/nda)