SERANG – Sekolah swasta mendominasi sepuluh besar tertinggi hasil ujian nasional (UN) jenjang sekolah menengah pertama (SMP) yang diumumkan pada 28 Mei 2019.
Dominasi itu terlihat dari hasil rekapitulasi hasil UN 2019 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang yang menempatkan delapan sekolah swasta. Sedangkan sekolah negeri hanya dua sekolah yang masuk sepuluh besar. Yakni SMPN 7 Kota Serang yang masuk peringkat dua dan SMPN 2 Serang yang berada di peringkat tujuh.
Sementara itu, Kota Serang se-Provinsi Banten masih bertengger di peringkat lima. Peringkat tersebut menempatkan Kota Serang tidak beranjak dari peringkat yang didapatkan pada tahun lalu.
Kepala Bidang SMP pada Dindikbud Kota Serang Sarnata mengatakan, hasil itu menjadi pembelajaran bagi guru-guru di SMP se-Kota Serang. “Semua guru harus terus meningkatkan kompetensi dalam melakukan proses kegiatan belajar mengajar yang didasarkan pada penguatan pendidikan karakter,” katanya kepada Radar Banten saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (13/6).
Terkait masih didominasinya sekolah swasta pada sepuluh besar hasil UN, Sarnata mengatakan, menjadi pekerjaan rumah bersama untuk melakukan pemerataan. “Bukan kita tidak terima kasih kepada sekolah swasta, tapi ini menjadi PR dalam melakukan pemerataan agar tidak jomplang,” katanya.
Hasil tersebut, lanjut Sarnata, harus menjadi pembelajaran bersama bagi sekolah negeri untuk terus meningkatkan disiplin siswa. Selain itu, kepala sekolah harus melakukan supervisi kepada seluruh kelas untuk menganalisa kelemahannya. “Baik kelemahan penyajian pembelajaran oleh guru, maupun kelemahan yang dialami dalam kegiatan belajar mengajar,” katanya.
Seperti diketahui, UN 2019 dilaksanakan pada 22 sampai 25 April 2019. Dari 78 sekolah swasta dan negeri ada 8.860 siswa yang mengikutinya. Sementara, dari 29 sekolah negeri, baru 80 persen atau sebanyak 26 sekolah yang melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK).
Kepala Seksi Kurikulum pada Dindikbud Kota Serang Sartinah mengatakan, UNBK pada jenjang SMP di Kota Serang sudah 80 persen. “Ke depan harus seratus persen,” katanya.
Menurutnya, pada 2020 pihaknya akan menganggarkan bantuan dana untuk membantu fasilitas bagi sekolah yang belum melaksanakan UNBK. “Untuk swasta juga kita dorong bisa melaksanakan UNBK. Termasuk akan kita petakan sekolah yang belum punya fasilitas untuk bisa melaksanakan UNBK melalui SMA/SMK yang jaraknya dekat dengan sekolah,” ujarnya.
Terkait Kota Serang yang masih bertengger di peringkat lima se-Banten, Sartinah mengatakan, peringkat masih sama akan tetapi hasil pada nilai siswa mengalami peningkatan.
Dia menyarankan agar sekolah lebih memperhatikan kegiatan belajar mengajar sehingga terus mengalami peningkatan. “Karena di kurikulum 2013, siswa itu bukan sebagai objek pembelajaran tapi subjek pendidikan. Jadi harus diperhatikan kebutuhan mereka,” ujarnya. (ken/alt/ags)