BOJONEGARA – Hujan deras yang disertai angin kencang pada Minggu (29/12), dini hari sekira pukul 04.00 WIB membuat tembok penahan tanah (TPT) setinggi lima meter dengan lebar enam meter di Kampung Cikadu, Desa Mekarjaya, Kecamatan Bojonegara, yang baru dibangun sekira satu pekan ambrol dan mengenai rumah warga.
Pantauan Radar Banten, Minggu (29/12) sore di lokasi kejadian, tampak sejumlah warga sibuk membersihkan rumah yang terkena reruntuhan TPT. Camat Bojonegara Sutikno mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk penanganan kejadian ambrolnya TPT di wilayahnya.
“Karena curah hujan masih tinggi, mungkin perbaikannya akan ditunda sampai situasi memungkinkan,” terangnya.
Sutikno mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap cuaca akhir-akhir ini yang rentan menimbulkan banjir, longsor, dan lainnya. “Harus sedini mungkin melakukan tindakan pencegahan supaya aman,” imbaunya.
Terkait itu, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang Nana Sukmana Kusuma mengaku, sudah menerjunkan tim reaksi cepat (TRC) BPBD ke lokasi kejadian untuk asesmen. “TPT ambrol akibat hujan deras,” ungkap Nana yang dikonfirmasi Radar Banten melalui sambungan telepon seluler.
Kata Nana, peristiwa ambrolnya TPT terjadi sekira pukul 04.15 WIB yang disebabkan hujan deras yang berlangsung sejak pukul 00.00 WIB. Nana memastikan, tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut. “Sekarang situasinya sudah kondusif,” tegasnya.
Nana mengaku, pihaknya dibantu Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil Bojonegara dan warga setempat untuk membersihkan puing TPT. Soal kerugian ambrolnya TPT, Nana belum bisa memperkirakan. “Warga yang rumahnya terkena reruntuhan masih tinggal di sana (di rumahnya-red), soalnya enggak ada kerusakan,” pungkasnya. (mg06/zai/ira)