LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID – Anak berumur lima tahun asal Bayah, menjalani perawatan serius di RSUD Malingping.
Mustofa, orang tua anak itu, menuturkan, sudah berobat ke Rumah Sakit Pelabuhan Ratu di Sukabumi karena tubuhnya mengalami pembengkakan, demam, muntah, batuk, pilek, dan tidak bisa buang air besar (BAB).
Kondisinya yang terus memburuk dan tidak kunjung membaik sehingga harus di rujuk ke dokter anak di RSUD Malingping.
“Kami bawa buat konsul ke dokter umum di Rumah Sakit Pelabuhan Ratu. Tapi kata dokter, anak saya itu harus ditangani oleh dokter anak. Makanya saya bawa rujuk ke RSUD Malingping,” kata Mustofa saat dihubungi wartawan, Senin, 24 Oktober 2022.
Di RSUD Malingping menjalani berbagai pemeriksaan seperti tes urine. Hasilnya didiagnosa mengalami ginjal bocor.
Mustofa mengaku kerap memberikan obat sirop jika anaknya mengalami sakit demam maupun hanya batuk pilek.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Lebak dr Budhi Mulyanto mengaku sudah konfirmasi ke RSUD Malingping. “Itu bukan kasus gagal ginjal. Tapi syndroma nephroti, memang gejalanya mirip,” ucapnya.
Budhi memastikan di Lebak belum ditemukan adanya penyakit gagal ginjal akut efek dari pengaruh obat sirop yang mengandung etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG).
Ginjal bocor pada anak di RS Malingping, lanjut dia, tidak perlu cuci darah, penyakitnya bisa disembuhkan asalkan mendapatkan pengobatan yang tepat.
“Kalo gagal ginjal karena penyakit, ada pastinya, ada kalau gak salah yang penyebabnya penyakit thalasemia. Tapi kalo gagal ginjal karena EG/DEG belum ditemukan. Kalau karena thalasemia dari usia anak-anak. Untuk usia dewasa dan lanjut usia, gagal ginjal banyak ditemukan karena diabetes dan hipertensi,” ucapnya.
Wakil Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Lebak ini mengimbau kepada warga untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh berita hoax. Pemerintah saat ini terus melakukan upaya penyelidikan terkait obat-obatan dan kasus gagal ginjal akut.
“Warga kita minta untuk tetap tenang, walaupun sudah telanjur meminum obat sirop kita harap tetap tenang. Jika bisa tidak melanjutkan meminun obat itu hingga ada pemberitaan resmi dari Pemerintah. Kalaupun sudah telanjur dan mengalami efek samping, kami minta warga untuk langsung berkonsultasi ke layanan kesehatan,” pintanya.
Reporter: Yusuf Permana