TANGERANG – Banjir terus menghantui warga Kota Tangerang setiap memasuki akhir tahun dan awal tahun. Polres Metro Tangerang Kota bersama TNI dan pemerintah setempat melakukan apel kesiapan untuk mengantisipasi ancaman air bah di belasan lokasi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang mencatat setiap tahun ada penambahan titik lokasi rawan banjir. Lokasi baru itu ditemukan di sejumlah wilayah di 13 kecamatan di kota yang berbatasan darat dengan DKI Jakarta tersebut.
Bertambahnya titik banjir itu karena masih buruknya saluran drainase di kawasan permukiman warga. Selain itu, rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga sumber resapan air dan membuang sampah sembarangan membuat titik banjir terus bertambah.
Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Harry Kurniawan mengatakan, saat ini sudah memasuki musim penghujan yang bisa menyebabkan bencana banjir di hampir seluruh kecamatan. ”Ada beberapa titik yang menjadi langganan banjir di wilayah Kota Tangerang. Di antaranya Perumahan Ciledug Indah 1 dan 2, Periuk, Puri Kartika, Kompleks DDN, Pondok Bahar, Candulan, Pinang Griya, serta Total Persada,” katanya usai apel gelar pasukan di Mapolres Metro Tangerang Kota, Selasa (14/11).
Menurut Harry, persiapan penanganan banjir untuk memastikan kesiapan personel yang akan mengawaki peralatan keselamatan seperti perahu karet, kano, kayak, dan ban pelampung. Turut hadir Kepala BPBD Irman Puja Hendra, Kepala Satpol PP Mumung Nurwana, Wakapolres AKBP Harley Silalahi, dan Dandim 0506/ TGR Letkol (Inf) M Imam Gogor.
”Pada banjir tahun kemarin yang menimpa kawasan daerah Periuk, saya berada di dalamnya bersama unsur terkait yaitu BPBD, Satpol PP, TNI dan Polri. Saya yakin Pemkot Tangerang bisa menangani bencana. Namun kita harus waspada terhadap bencana banjir karena di wilayah Tangerang Selatan sudah terjadi bencana longsor,” terang Harry.
Banjir bukan hanya merendam jalan raya saja, tetapi juga perumahan warga. ”Kami memantau titik banjir agar bisa cepat memberikan bantuan kepada para korban bencana itu,” ujar Kapolres.
Polres akan melaporkan temuan lokasi titik banjir baru tersebut kepada Pemkot Tangerang. Kemudian mengusulkan kepada walikota untuk melaksanakan penataan drainase di lokasi penemuan titik banjir tersebut.
Joko Susilo (45), warga Perumahan Total Persada, Kelurahan Gembor, Kecamatan Periuk mengatakan setiap hujan turun warga di pemukimannya mulai resah. Sebab, ia masih trauma pada bandang yang terjadi awal Mei 2017. Saat itu, ribuan warga mengungsi di GOR setempat karena ketinggian air mencapai dua meter.
”Rasa trauma pasti masih ada. Di pengungsian kami tersiksa, minim makanan dan minuman. Mandi juga susah. Masalahnya di sini perbaikan drainase dan pembangunan turap sungai belum selesai. Kawasan kami ini kan dekat Kali Cadas. Kami harap Pemkot Tangerang serius menangani banjir,” ungkapnya. (mg-05/dai/sub)