SERANG–Amara Latifa terpilih menjadi anggota pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) di Istana Negara. Siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Informatika ini tengah digembleng dalam pemusatan latihan di Jakarta.
“Ada delapan orang yang jadi Paskibraka Provinsi Banten, dan satu orang ke tingkat nasional. Ini merupakan prestasi yang membanggakan,” kata Walikota Serang Syafrudin usai membuka acara Pemusatan Pendidikan dan Pelatihan Paskibraka di salah satu hotel di Kota Serang, Senin (9/8).
Sementara untuk Kota Serang, pihaknya telah menyeleksi sebanyak 54 orang dari total 350 pendaftar. Puluhan pelajar ini akan diberikan pendidikan dan pelatihan selama 10 hari ke depan. “Pendidikan dan pelatihan ini akan dilaksanakan selama sepuluh hari, terhitung mulai hari ini hingga tanggal 18 Agustus mendatang. 54 orang ini merupakan hasil seleksi,” ujarnya.
Dijelaskan Syafrudin, selain pelatihan pengibaran bendera, pelajar ini juga ditanamkan wawasan kebangsaan, disiplin, hingga melatih mental agar dalam pelaksanaan tugas pada 17 Agustus telah siap. “Kami berharap kepada anak-anak kita yang sedang mengikuti pelatihan dan pendidikan ini kondisinya sehat semua, sampai 10 hari bisa melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya,” terangnya.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kota Serang Yoyo Wicahyono mengatakan, tahun ini pendaftar Paskibraka menurun. Biasanya pendaftar bisa mencapai 500 orang, kini hanya 350 orang. “Tahun ini justru menurun karena kita tidak bisa roadshow ke sekolah-sekolah, dan pendaftarannya dilakukan secara dalam jaringan (daring-red),” katanya.
Dia menuturkan, di tahun ini juga terdapat persyaratan lainnya untuk menjadi peserta Paskibraka, yakni harus sudah divaksin. Sementara rapid tes baru dilakukan oleh pihak Disparpora Kota Serang.
“Jadi sebelum ada pemanggilan, mereka itu harus sudah divaksin. Setelah itu baru nanti kita rapid test ke siswa siswi, jadi kalau swab ini kita yang jamin,” jelasnya.
Pengibaran bendera merah putih mengikuti formasi dari Pemerintah Pusat yakni 17-8-45. 17 dan 8 peserta diikuti dilakukan oleh siswa-siswi, sementara 45 diisi oleh TNI Polri. “Untuk pelaksanaannya di KSB (Puspemkot Serang-red) sesuai dengan surat dari Setda,” tuturnya.
Selama pelatihan, kata Yoyo, siswa-siswi akan diberikan pendidikan tata upacara bendera, baris berbaris, wawasan kebangsaan hingga penekanan disiplin. “Tak hanya itu kami juga mendorong mereka menjadi kader muda Indonesia. Nanti akan ditentukan tim A dan B, dan mana saja yang akan menaikkan dan menurunkan bendera,” paparnya. (rbnn/nda)