SERANG – Pengusaha galian C tidak memenuhi janjinya untuk melakukan normalisasi lahan galian C mereka yang membahayakan gedung SMP N 12 Kota Serang di Kecamatan Taktakan, Kota Serang. Hal ini tampak dari lahan bekas galian C tersebut yang hanya diurug tanah. Padahal hasil kesepakatan, pengusaha mengaku siap melakukan pengedaman pada bekas lahan galian C tersebut.
“Mulainya hari Sabtu lalu, itu sudah hasil kesepakatan. Namun sudah dua hari ini beckho (alat berat pengeruk tanah) sudah tidak ada. Dari informasi, katanya pas malam-malam keluar. Hal ini karena tidak ada koordinasi antara pengusaha dengan pihak sekolah,” kata Kepala Sekolah SMPN 12 Kota Serang Wawan Rohandi kepada radarbanten.com, Kamis (4/6/2015).
“Ini menurut saya belum sesuai dengan kesepakatan. Pengurugan itu belum seberapa,” sambung Wawan.
Wawan mengatakan, pasca-Ujian Nasional lalu, pihaknya terpaksa mengosongkan empat ruang kelas, untuk menghindari terjadinya longsor ruang-ruang kelas tersebut akibat aktivitas galian C tersebut. Selama proses penggalian, lanjutnya, getaran akibat akttivitas alat berat membuat pagar pembatas sekolah hingga lantai gedung retak.
“Nah, empat ruang kelas yang kami kosongkan kemarin, harus diisi. Tapi kalau kondisinya begini, bagaimana?” katanya. (Fauzan Dardiri)