Oleh : DR. KH. Encep Safrudin Muhyi. MM., M.Sc., Pimpinan Pondok Pesantren Fathul Adzmi
يٰٓـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا كُتِبَ عَلَيۡکُمُ الصِّيَامُ کَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِکُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُوۡنَۙ
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. (QS. Al-Baqarah : 183)
Mukadimah
Manusia bekerja mangandung unsur kegiatan sosial, menghasilkan barang dan atau jasa yang pada akhirnya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan mendapatkan kepuasan. Bekerja berarti melakukan suatu pekerjaan, diakhiri dengan buah karya yang dapat dinikmati oleh manusia yang bersangkutan. Kerja diartikan sebagai yang dilakukan dalam upaya untuk mewujudkan kesejahteraan umum, terutama bagi orang-orang terdekat (keluarga) dan masyarakat, untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan, sedangkan dalam perspektif rohani atau religius, kerja adalah suatu upaya untuk mengatur dunia sesuai dengan kehendak Sang Pencipta. Dalam hal ini, bekerja merupakan suatu komitmen hidup yang harus dipertangung jawabkan kepada Tuhan.
Jangan dijadikan alasan etos kerja turun karna puasa ramadhan. Begitu banyak orang-orang yang berhasil, yang diawali dengan berpuasa. Tetap terus semangat dalam bekerja yang juga merupakan bentuk ibadah kita kepada Allah SWT. Ada anggapan sementara orang bahwa ketika berpuasa karena dalam keadaan lapar maka harus mengurangi aktivitas sehari-harinya, mengurangi jam ke kantor, dan mengurangi produktifitas kerjanya.
Pandangan demikian sesungguhnya tidaklah benar. Justru ibadah puasa merupakan ibadah mujahadah yang mengharuskan umat Islam lebih bersemangat melakukan aktivitas sehari-hari dan tetap berkreasi selama bulan suci itu. Ramadan merupakan bulan yang istimewa bagi umat Islam. Selain kedatangannya yang di tunggu-tunggu, di bulan Ramadan pun orang-orang akan berlomba untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadahnya.
Bulan suci Ramadan haruslah dijadikan sebagai momentum untuk terus menempa dan meningkatkan kualitas diri, baik dalam hal ibadah, silaturahim maupun integritas, jujur dan berkarakter kuat. Bulan puasa merupakan ujian awal untuk mengetahui sejauh mana etos kerja seseorang. Jika etos kerja meningkat selama berpuasa, maka sudah bisa dipastikan secara natural bahwa produktivitasnya juga akan meningkat pada sebelas bulan berikutnya.