SERANG – Status kekeringan lahan pertanian pada sejumlah wilayah di Kabupaten Serang meningkat. Dari awalnya kekeringan kategori ringan. Meningkat statusnya pada Agustus menjadi berat dan terancam puso.
Diberitakan sebelumnya, lahan tanaman padi yang mengalami kekeringan ringan, sedang, dan berat di Kabupaten Serang tercatat luasnya mencapai 1.031 hektare (ha) tersebar di 17 kecamatan. Kecamatan Bandung menjadi wilayah kekeringan terluas, mencapai 232 ha.
Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan pada Dinas Pertanian Tata Juarta mengungkapkan, sawah yang mengalami kekeringan di Kabupaten Serang hingga Agustus ini meluas. Namun, Tata belum bisa menyebutkan luasan sawah yang terkena bencana kekeringan. Bahkan, sawah yang sebelumnya hanya terkena kekeringan ringan statusnya meningkat menjadi sedang dan berat.
“Bahkan, ada yang puso. Datanya belum ada, masih kita rekap,” ungkap Tata melalui sambungan telepon seluler, kemarin.
Kata Tata, pihaknya baru bisa menyelamatkan padi yang ditanam pada sawah seluas 30 hektare di Kecamatan Kramatwatu, yang terselamatkan dari 50 hektare sawah yang kekeringan. Menurut Tata, status kekeringan sawah meningkat karena tidak adanya hujan beberapa bulan ini. Selain akibat kurangnya pengairan dari irigasi dan embung.
Senada diungkapkan Kepala Bidang Tanaman dan Hortikultura Dinas Pertanian Zaldi Dhuhana bahwa status kekeringan lahan pertanian di Kabupaten Serang terus mengalami peningkatan. “Kami hanya bisa meminjamkan pompa air ke petani yang memiliki sumber air, selain mengganti benih padi yang puso,” ujar pria berbadan tinggi itu ditemui di ruang kerjanya, Benggala, Kota Serang.
Terkait itu, Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian Dinas Pertanian Puji Astuti menambahkan, pihaknya sudah memberikan pompa kepada kelompok petani untuk mengantisipasi terjadinya kekeringan lahan pertanian. (Adi/RBG)