SERANG – Sekitar selama sembilan bulan aliran listrik di Cibaliung, Kabupaten Pandeglang dan sekitarnya yang masuk zona enam mati. Aliran listrik tetap mati kendati cuaca dalam keadaan baik.
Menurut keterangan Ketua Keluarga Mahasiswa Cibaliung (Kumaung), Haetami, hal tersebut sudah sangat meresahkan masyarakat Cibaliung dan sekitarnya (zona enam). Aliran listrik yang sudah mati cukup lama tersebut telah mengganggu aktifitas masyarakat dalam bidang apapun yang berkaitan dengan tenaga listrik, sedangkan kejadian mati lampu sendiri bukan hanya satu kali dalam satu bulan melainkan setiap hari.
Hal ini sangat disayangkan mengingat di Banten sendiri banyak pembangkit listrik. Menurut mahasiswa IAIN “SMH” Banten ini, dengan adanya sejumlah PLTU di Provinsi Banten, kejadian ini tidak harus terjadi. Terlebih di Pandeglang sendiri, pembangkit listrik tersebut ada.
“Hal ini mengindiskasikan pasokan aliran listrik lebih besar dipergunakan untuk industri pabrik baik yang ada di Provinsi Banten ataupun luar Banten, untuk perhotelan dan sejumlah perusahaan yang bermodal besar dibandingkan pasokan listrik untuk masyarakat. Kita bisa lihat buktinya, ketika rumah masyarakat gelap akibat mati lampu akan tetapi pabrik-pabrik, hotel-hotel, perusahaan yang bersifat monopolistik dan yang lainnya terang benderang oleh sinar lampu listrik,” ujar Haitami.
Bukti lainnya, lanjut Haitami, beberapa gardu listrik yang tidak sesuai dengan kapasitas maksimumnya. Mislanya, gardu listrik di Cibaliung hanya sampai pada angka 200 volt, gardu listrik Desa Waringin Kurung hanya sampai pada angka 180 volt, padahal masing-masing Gardu harusnya 300 Volt. Selain minimnya pasokan listrik juga fasilitas yang kurang baik sehingga mudah terganggu apabila cuaca sedang buruk.
Haetami menambahkan, agar persoalan tersebut bisa segera direspon pemerintah, pihaknya menggelar aksi didepan kantor Bupati Pandeglang sore tadi. Menurutnya, aksi damai tersebut direspon oleh Juhanas Waluyo, salah satu pejabat di Setda Kabupaten Pandeglang. “Katanya persoalan ini akan disampaikan ke bu bupati Ina Narulita dan menyurati pihak terkait kelistrikan,” ujarnya.
Dalam aksi tersebut, menurut Haetami, mahasiswa meminta Bupati Pandeglang untuk turun tangan menyikapi persoalaan mati lampu, memperbaiki fasilitas listrik yang kurang baik di wilayah Cibaliung dan sekitarnya (zona 6) tersebut. (Bayu)