SERANG – Warga RT 01 RW 07, Lingkungan Kelapadua, Kelurahan Kagungan, Kecamatan Serang, sudah bisa merasakaan manfaat dari penataan kampungnya yang mereka lakukan. Hasil ini dicapai setelah warga kompak berswadaya membenahi lingkungan tempat tinggalnya.
Pada penilaian tahap pertama Lomba Resik Lan Aman (LRLA) Kota Serang, periode 4-15 Mei 2020, perkampungan padat penduduk ini belum memiliki taman. Warga mempersiapkan RT 01 untuk dinilai hanya dengan pengecatan di tembok rumah serta pot tanaman saja.
Namun, pemandangan berbeda bisa dilihat saat ini. Di bagian belakang RT 01, tepatnya di lahan kosong seluas sekira 20 x 10 meter persegi, tanaman bunga yang ditanam warga telah mekar. Indah dan menambah warna kampung ini.
Perubahan itu, diakui Ketua RT 01 Rukman, setelah warganya iuran. Sumbangan warga untuk membantu biaya penataan lingkungan ini dilakukan sejak awal warga melakukan kegiatan menata kampungnya. Setiap kepala keluarga (KK) menyumbang Rp100 ribu.
“Kuncinya selain kekompakan, yakni swadaya warga,” kata Rukman kepada Radar Banten, Senin (27/7).
Sudah tiga kali pengurus RT menerima uang iuran dari warga. Setiap hari Sabtu, seusai gotong royong, informasi terkait pemasukan dan pengeluaran uang hasil swadaya warga diumumkan.
”Catatan swadaya warganya juga ada. Semua lengkap sesuai arahan tim juri,” jelas Rukman.
Dari uang sumbangan warga itu membuat lingkungan RT 01 bersih. Di tembok rumah di setiap gang, ada lukisan dan tulisan imbauan kepada warga untuk menjalankan pola hidup bersih dan sehat. Jalanan di kampung ini pun dihiasi dengan lukisan tiga dimensi.
Warga juga telah membangun taman bunga. Tak ketinggalan, tempat cuci tangan serta tong sampah.
”Alhamdulillah, LRLA bikin banyak perubahan di kampung kami,” ungkap Rukman mengakui manfaat perlombaan yang telah menjadi salah satu program unggulan Pemkot Serang itu.
Lurah Kagungan H Sobirin menilai, inisiatif warga RT 01 untuk swadaya telah memotivasi warga RT lain untuk membenahi kampungnya. Dengan swadaya, katanya, warga membuktikan bahwa bisa secara mandiri untuk membuat kampung jadi lebih baik.
”Kalaupun nanti jadi juara, itu menjadi semacam bonus dari kerja keras warga,” pungkas Sobirin. (mg06/don)