Antara bahagia dan menderita, begitulah yang dialami Supri (39), nama samaran, memiliki istri yang tak suka dandan, kita panggil saja namanya Wati (38). Di satu sisi uang tabungan aman, tapi Supri tak percaya diri saat mengajak istri pergi kondangan.
“Enggak mau dandan sama sekali, agak risih sih,” kata Supri saat berbincang dengan Radar Banten di toko material tempat Supri bekerja di Kecamatan Kasemen, Kamis (29/7).
Padahal, Supri sangat berharap Wati bisa memberikan penampilan terbaik dalam menjalani bahtera rumah tangga bersamanya. “Saya sudah kasih uang lebih, sengaja saya suruh beli bedak,” ujarnya.
Tapi Wati malah menggunakan uang itu buat bayar arisan atau disimpan. Saat ditanya kenapa enggak beli bedak oleh Supri, Wati cuma geleng-geleng kepala. “Disuruh dandan aja susah, bingung saya mah,” ujarnya.
Setelah diulik soal latar belakang Wati, kata Supri, ternyata istrinya itu sejak kecil memang sudah hidup di lingkungan yang agamis. Tidak terlalu mementingkan soal hiasan wajah meski Wati sudah diajarkan ibu dan kakaknya di rumah. “Padahal mah ya kan dandan juga bagian dari menyenangkan suami dan dapet pahala juga,” katanya.
Tak jarang, saking kesalnya melihat istri yang tak mau dandan, Supri sering marah-marah sendiri, beberapa kali menyindir dengan membandingkan Wati dengan istri tetangga, tapi Wati tak pernah mengerti.
Padahal, katanya sih Wati lumayan cantik, wajahnya manis meski tidak dianugerahi kulit putih merona. Apalagi bodinya, kalau kata Supri sih, badan Wati bak artis Aura Kasih. Wow.
Sayang saja Wati tidak berasal dari keluarga kaya, jadi wajahnya tak terawat dan biasa saja. Sedangkan Supri sendiri, sebenarnya tak tampan-tampan amat, tapi badannya memang tinggi kekar.
Meski bekerja di toko material, tapi katanya sih, penghasilan Supri lebih dari gaji UMR. Soalnya, ia sudah bekerja sejak awal toko ini berdiri. Jadi si pemilik toko sudah menganggap Supri sebagai orang kepercayaan.
Setelah lima tahun bekerja dan penghasilannya lumayan besar, Supri pun memberanikan diri melamar Wati. Saat itu mereka tanpa pacaran, baru sekali dikenalkan saudara, Supri langsung yakin dan mantap menikahi Wati.
Mereka pun menikah dan sekarang sudah punya dua anak. Tapi selama sepuluh tahun bersama, Supri memang sangat tak nyaman kalau mengajak Wati kondangan atau pergi jalan-jalan.
Tapi ternyata, Supri bercerita kalau Wati pernah punya pengalaman buruk soal dandan. Dulu, sahabatnya yang pandai berdandan sering digoda lelaki, bahkan mengalami pelecehan seksual. “Jadi katanya dulu kayak dibegal payudara gitu, tapi dulu belum ada istilah begal payudara,” ungkapnya.
Sekarang, meski masih ada keinginan melihat Wati berhias, tapi Supri tak pernah lagi menuntut macam-macam. Soalnya ia mulai mengerti, dalam rumah tangga bukan hanya tentang mendapat keinginan, tapi saling mengerti dan menerima. “Kalau nuntut terus, ya enggak ada habisnya, jadi berayukur ajalah,” pungkasnya. (drp)