TANGERANG – Fenomena selfie atau swafoto bisa mendatangkan keuntungan finansial. Pemerintah Desa Tanjakan pun menggarap kegiatan yang biasa dilakukan kalangan anak muda itu menjadi potensi pendapatan desa dan masyarakatnya. Taman Selfie Bambu (TSB) dibangun.
Kepala Desa Tanjakan Saumin mengatakan, TSB di salah satu desa di Kecamatan Rajeg ini dibangun pada 2018. Pemerintah Desa Tanjakan menyerahkan pengelolaannya kepada Karang Taruna. ”TSB ini merupakan salah satu program inovasi desa dan menjadi pilihan wisata warga, sekaligus wadah pemberdayaan pemuda untuk lebih produktif,” kata Saumin.
Ia menerangkan, TSB Desa Tanjakan, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang dibangun di atas lahan seluas sekitar 250 meter persegi. Lahan ini milik seorang warga Desa Tanjakan. Seperti namanya, di taman ini banyak spot foto menarik dari bambu. Bentuknya beragam dengan hiasan unik. Misalnya, spot love, rumah pohon, hammock dan spot lainnya. Spot-spot foto ini letaknya di antara pohon perdu nan asri.
”Taman ini biasanya ramai dikunjungi setiap Sabtu-Minggu. Mayoritas remaja. Tapi juga banyak pasangan muda-mudi yang menjadikan taman ini untuk foto pra-wedding. Tiket masuknya murah, cuma Rp5.000 dan itu dikelola oleh desa, Karang Taruna, dan warga. Sehingga, menjadi sumber pendapatan warga untuk keperluan program pemberdayaan masyarakat lainnya,” terang Saumin saat menunjukkan Taman Selfie Bambu kepada Radar Banten.
Program Desa Tanjakan tahun 2018 lainnya, lanjut Saumin, adalah pembangunan infrastruktur. Ia mengaku, telah mencapai sekitar 90 persen. ”Alhamdulillah, baik jalan poros atau jalan lingkungan di tiap kampung, sudah dibangun secara merata dengan paving block. Jadi, musim hujan begini enggak becek lagi. Selain itu, drainase dan SPAL (saluran pembuangan air limbah-red) juga alhamdulillah, terealisasi di tahun anggaran 2018, jelasnya.
”Di 2019 ini, fokus ke pembangunan saluran air bersih dan menuntaskan SPAL,” sambung Saumin yang pernah menjadi penjual ikan sebelum menjabat Kepala Desa Tanjakan dua periode sejak 2008.
Di bidang kesehatan, pada 2018 Desa Tanjakan telah membangun Posyandu untuk melayani kesehatan masyarakatnya. ”Keberadaan Posyandu itu sangat penting. Maka itu, kami berusaha untuk membangun Posyandu untuk masyarakat, meski sempat terkendala soal tanah, karena syarat pembangunan Posyandu harus dibangun di atas tanah wakaf,” pungkas Saumin. (pem/rb/sub)