Rizki Juniansyah menunjukkan superioritas di kelas 73 kilogram cabor angkat besi pada PON XX Papua 2021. Lifter Banten juara dunia junior itu tidak hanya meraih medali emas. Angkatan yang diraihnya juga mengalahkan lifter juara ketiga Olimpiade Tokyo 2020, Rahmat Erwin Abdulah, yang tampil di kelas 81 kilogram.
Penampilan Rizki di Auditorium Universitas Cenderawasih, Kota Jayapura, Kamis (7/10), cukup membuat penonton yang hadir terkesima. Rizki unggul jauh atas dua lawannya, Edi Kurniawan asal Kalimantan Timur dan Misbahul Munir asal Papua.
Rizki yang baru berusia 18 tahun berhasil mengangkat angkatan snacth 152 kg sedangkan untuk clean and jerk 191 kg. Total angkatan yang diraih 343 kg.
Catatan angkatan pemegang rekor dunia angkat besi remaja dan junior ini selisih 25 kg dengan Edi Kurniawan di snatch dan 34 kg di angkatan clean and jerk. Edi hanya mampu mengangkat angkatan snacth 127 kg serta clean and jerk 157 kg. Sehingga, total angkatan Edi adalah 284 kg.
Sementara, Misbahul Munir yang hanya mampu mengangkat 128 kg di nomor snacth dan 155 kg di nomor clean and jerk.
Pada kelas 73 kg yang hanya diikuti 3 kontestan membuat Rizki dan Edi yang berhak atas medali emas dan perak. Misbahul tidak berhak mendapat perunggu.
“Aturan dari PABSI dan PB PON seperti itu, saya juga tidak tahu kenapa kelasnya Rizki sepi peminat padahal saat kualifikasi PON 2019 yang lolos itu ada enam atlet. Tapi saat PON banyak yang pindah kelas, seperti Erwin Abdullah yang naik ke kelas 81 kg dan Triyatno turun kelas ke 67 kg,” beber Muhammad Yasin, Pelatih Angkat Besi Banten.
Uniknya, pada pertandingan kemarin Rizki selalu berusaha mengalahkan capaian lifter Sulawesi Selatan Erwin Abdullah dalam hal angkatan. Rizki yang urutan angkatannya berdampingan dengan Erwin Abdullah di kelas 81 kg, berusaha melampaui lifter peraih perunggu olimpiade kelas 73 kg tersebut.