Bagi Inem (38) nama samaran, membina bahtera rumah tangga bukan hanya soal pamer suami tampan atau kekayaan, tapi juga seberapa lama mampu mempertahankan rumah tangga. Meski suaminya, sebut saja Udin (39) tidak dianugrahi wajah rupawan, tapi Inem bahagia, karena Udin sabar dan mampu bertahan lama membina rumah tangga.
Soalnya, jika dibandingkan dengan teman Inem yang sering pamer suami tampan dan kaya, malah bercerai setelah tahun kedua menikah. “Percuma tampan dan kaya kalau enggak bahagia,” tukas Inem saat ditemui Radar Banten di Kecamatan Pabuaran, Rabu (15/9).
Inem siang itu sedang sibuk menjaga warung sambil menjaga anaknya. Sambil santai, Inem tak menolak diajak mengobrol soal rumah tangga.
Katanya sih, banyak orang bilang kalau Inem salah pilih suami. Soalnya bila dibandingkan antara Inem dan Udin bagaikan langit dan bumi. Inemnya cantik, putih, dan seksi, sedangkan Udin berkulit hitam, kurus, dan jauh dari kata tampan. “Suami saya emang biasa aja, tapi dia lelaki bertanggung jawab dan bijaksana,” kata Inem membanggakan Udin.
Diceritakan Inem, suatu hari pernah ada pelayan toko pakaian yang menyangka Udin pembantu Inem waktu mereka jalan-jalan di pasar. “Tuh si pelayan langsung nyuruh Kang Udin angkut barang, untung suami saya sabar,” katanya. Oalah.
Pertemuan Inem dan Udin awalnya berkat perjodohan orangtua. Inem yang sejak kecil hanya mengenyam pendidikan formal, awalnya menolak ketika dijodohkan dengan Udin yang sejak kecil sudah tinggal di pesantren. Tapi setelah lamaran, Inem malah jatuh hati ke Udin karena banyak mendapat pengetahuan agama. “Dia bisa ngajarin saya ngaji, bahkan sekarang berhijab juga karena diajak sama dia,” katanya.
Diceritakan Inem, keputusannya menerima Udin juga mendapat banyak penolakan dari teman-temannya. Ada yang bilang nanti enggak bahagia, bahkan ada juga yang bilang kalau Udin cuma memanfaatkan Inem doang. Soalnya, kata Inem sih, Udin memang bukan berasal dari keluarga berada.
Sedangkan Inem, ekonomi keluarganya lumayan bagus. Soalnya punya warung sembako dan kendaraan pribadi. Tapi orangtuanya sudah sepuh dan akan mewariskan toko ke Inem. Ketika banyak yang tahu calon suami Inem ialah Udin, omongan pedas tetangga pun mulai sering terdengar.
“Tapi karena sudah yakin, jadi dijalanin aja dulu,” kata Inem.