CILEGON – Pada dokumen Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Tahun Anggaran 2019, Pemkot Cilegon menambah target pendapatan dari Rp1,834 triliun menjadi Rp1,880 triliun. Artinya terjadi penambahan target pendapatan Rp46,01 miliar.
Kenaikan target itu dipengaruhi oleh melonjaknya target pendapatan dari sektor pos lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp59,30 miliar yang semula Rp220,64 miliar menjadi Rp279,94 miliar. Sedangkan pos pendapatan asli daerah (PAD) mengalami penurunan sebesar Rp13,28 miliar dari Rp701,36 miliar menjadi Rp688,08 miliar.
Menyikapi pertambahan target pendapatan tersebut, Ketua Badan Anggaran (Banggar) Kota Cilegon Isro Miraj menjelaskan, target pendapatan yang dituangkan oleh Pemkot Cilegon dalam dokumen Raperda APBD Perubahan itu merupakan bentuk komitmen pemerintah.
Karena itu, ia berharap agar Pemkot Cilegon tidak hanya asal menambah target, namun harus bisa merealisasikan komitmen tersebut. “Ketika mereka sudah komitmen segitu, harus teralisasi, terserah cara mereka di tataran tekhnis,” ujar Isro usai rapat paripurna dengan agenda Tanggapan Walikota terhadap Pandangan Umum Fraksi atas tiga Raperda, yang salah satunya adalah Raperda APBD Perubahan 2019, Senin (12/8).
Dijelaskan Isro, Pemkot Cilegon masih punya sisa waktu cukup panjang untuk merealisasikan target yang telah ditetapkan. Namun sisa waktu itu tidak menjadi tidak cukup jika tidak diimbangi dengan semangat dan keseriusan pemerintah dalam meraup pendapatan.
Walikota Cilegon Edi Ariadi dan Wakil Walikota Cilegon Ratu Ati Marliati sebagai pasangan kepala daerah harus bisa memacu para OPD penghasil untuk bisa meningkatkan kinerja dan mengoptimalkan seluruh potensi pendapatan. “Kalau nanti tidak teralisasi, siap-siap aja diberondong oleh teman-teman Badan Anggaran,” ujar Isro.
Wakil Walikota Cilegon Ratu Ati Marliati menuturkan, dari evaluasi pemerintah sejauh ini realisasi pendapatan baru sekira 43 persen dari target yang telah tertuang dalam APBD murni tahun 2019.
Diakui Ati, capaian tersebut masih belum mencapai titik ideal. Karena itu, ia bersama Walikota Cilegon Edi Ariadi akan mengevaluasi dan membahas hal tersebut bersama seluruh OPD terkait guna mencari tahu penyebab dan mencari solusinya.
“Kita akan coba bahas dengan BPKAD persoalannya ada di mana, tapi BPKAD kan hanya menghimpun, ada OPD teknis. Akan kita cari tahu, dan itu akan kita dorong,” ujar Ati.
Ati mengaku berharap sisa waktu tahun anggaran ini bisa dioptimalkan oleh pemerintah. Meski target semakin bertambah, ia optimis pemerintah bisa mencapai hal tersebut. “Kita akan genjot,” singkat Ati kepada wartawan. (Bayu Mulyana)