SEBUAH kabar mengejutkan datang dari Liga Inggris. Manajer Leicester City, Claudio Ranieri, dipastikan angkat kaki setelah didepak dari tim. Hal ini terbilang tak disangka.
Ranieri adalah sosok di balik kisah dongeng The Foxes yang mampu meraih gelar juara Premier League musim lalu. Sebagai tim non-unggulan saat itu, prestasi Ranieri jelas di atas batas kewajaran, mengetahui persaingan sangat ketat di Premier League.
Sang manajer bahkan baru dinobatkan sebagai Pelatih Terbaik Dunia versi FIFA beberapa bulan lalu. Memang, Leicester menendang Ranieri bukan tanpa alasan.
Leicester benar-benar kembali ke titahnya musim ini di papan bawah, dan hanya berjarak satu poin dengan zona degradasi. Semakin parah ketika tahu mereka belum mencetak satu gol pun di liga pada tahun 2017.
“Leicester City mengumumkan bahwa telah memutus kerja sama dengan manajer Claudio Ranieri. Ranieri diangkat menjadi manajer pada Juli 2015 dan memberikan prestasi terbaik Leicester musim lalu, ketika kami meraih gelar juara Premier League untuk pertama kalinya. Statusnya sebagai manajer tersukses Leicester tak akan pernah dipertanyakan,” tulis situs resmi Leicester.
“Terlepas dari itu, hasil buruk di liga domestik membuat klub dalam kondisi terancam. Manajemen merasa harus mengganti pemimpin,” tambah dia.
Wakil Chairman, Aiyawatt Srivaddhanaprabha mengaku putusan ini diambil dengan sangat sulit.
“Ini jadi putusan tersulit yang harus kami ambil sejak menjadi pemilik Leicester. Tapi, kami melihat kesuksesan jangka panjang. Terlepas dari ikatan yang begitu kuat,” tuturnya.
“Ranieri memberikan kualitas yang luar biasa di dalam tim. Manajemen yang baik, motivasi yang kuat, dan segala hal yang membuat tim ini sempat sukses. Kehangatan dan kharismanya memberikan sesuatu. Tapi, hasil musim ini di luar ekspektasi. Kami harus benar-benar bangkit dan berubah di sisa 13 laga,” pungkas dia. (rap/JPG)